tirto.id - Pada tanggal 28 September, orang-orang di seluruh dunia akan memperingati Hari Rabies Sedunia untuk menyebarkan kesadaran tentang bahaya penyakit ini, dan bagaimana cara menghentikannya.
Acara yang diselenggarakan oleh Global Alliance for Rabies Control (GARC) ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat tentang bagaimana rabies dapat diberantas pada manusia dan hewan peliharaan jika kita mengambil langkah yang tepat.
Di seluruh dunia, anjing adalah hewan yang paling umum terkena rabies, dengan lebih dari 99 persen kasus rabies pada manusia berasal dari gigitan anjing.
GARC mensponsori acara tersebut tidak hanya untuk meningkatkan kesadaran selama satu hari, tetapi dengan harapan masyarakat dapat menerapkan langkah-langkah untuk membantu mengendalikan penyebaran rabies sepanjang tahun.
Tema Hari Rabies Sedunia 2022
Tanggal 28 September 2022 adalah Hari Rabies Sedunia ke-16. Tema Hari Rabies Sedunia tahun ini adalah: “One Health, Zero Death” (Satu Kesehatan, Nol Kematian) dan akan menyoroti hubungan manusia dan hewan.
Setiap tahun, WHO dan organisasi yang fokus pada rabies memilih tema yang diyakini paling relevan dengan situasi terkini dan tren global untuk rabies dan juga kesehatan secara umum.
Oleh karena itu, tema tahun ini akan fokus pada One Health, Zero Death. WHO ingin menunjukkan bahwa sangat mungkin untuk memusnahkan rabies manusia yang disebabkan anjing.
"Kami sengaja membuat tema dengan pesan positif, menyoroti dan mengingatkan komunitas global bahwa memusnahkan rabies adalah mungkin, bahwa kami memiliki tujuan (Zero by 30) dan bahwa kami bersatu melawan penyakit yang mengerikan ini," tulis Organisasi Rabies.
One Health merupakan konsep yang semakin mengakar dalam program pengendalian penyakit. Seperti yang ditunjukkan oleh contoh terbaru seperti COVID-19 dan resistensi antimikroba kepada dunia, kesehatan manusia, hewan, dan lingkungan semuanya terkait erat dan saling bergantung.
Eliminasi rabies mencontohkan pendekatan One Health, dengan partisipasi dan kolaborasi dari sektor manusia, hewan, dan lingkungan. Lebih jauh lagi, hal ini biasa digunakan sebagai contoh operasionalisasi One Health.
Aspek One Health dari tema ini telah dirancang untuk menjadi inklusif, memastikan semua orang melihat diri mereka sebagai mitra integral yang dapat membuat perbedaan dan membantu secara kolektif untuk mencapai eliminasi rabies.
Semangat di balik tema ini mendorong kolaborasi, kemitraan, dan pendekatan bersama menuju eliminasi rabies – atau “Zero Deaths”, sejalan dengan “Zero by 30: Rencana Strategis Global untuk penghapusan kematian manusia akibat rabies yang dimediasi anjing pada tahun 2030”.
Editor: Addi M Idhom