tirto.id - Tanggal 21 Mei 2022 memperingati Hari Keanekaragaman Budaya untuk Dialog dan Pembangunan Sedunia 2022 atau World Day for Cultural Diversity for Dialogue and Development.
Peringatan ini diadakan oleh UNESCO untuk menyoroti tidak hanya kekayaan budaya dunia, tetapi juga peran penting dialog antarbudaya untuk mencapai perdamaian dan pembangunan berkelanjutan.
Pandemi telah membuktikan nilai intrinsik sektor budaya dan kreatif dalam menghasilkan kohesi sosial, sumber daya pendidikan, atau kesejahteraan pribadi di saat krisis.
Hal ini juga telah merusak potensi sektor ini untuk menghasilkan pertumbuhan ekonomi, sesuatu yang sering diremehkan. Sektor budaya menyumbang 3,1% dari PDB global dan 6,2% dari semua pekerjaan.
Tema Hari Keanekaragaman Budaya untuk Dialog dan Pembangunan 2022
Tahun ini, PBB mengambil tema "Melindungi keragaman ekspresi budaya lebih penting dari sebelumnya". Mengapa keragaman budaya penting?
Tiga perempat dari konflik besar dunia memiliki dimensi budaya. Menjembatani kesenjangan antara budaya sangat mendesak dan perlu dilakukan demi menunjang perdamaian, stabilitas dan pembangunan.
Keragaman budaya merupakan kekuatan pendorong pembangunan, tidak hanya dalam hal pertumbuhan ekonomi, tetapi juga sebagai sarana menuju kehidupan intelektual, emosional, moral dan spiritual yang lebih memuaskan.
Hal ini tercakup dalam konvensi budaya, yang memberikan dasar yang kuat untuk mempromosikan keragaman budaya.
Keragaman budaya merupakan aset yang sangat diperlukan untuk pengurangan kemiskinan dan pencapaian pembangunan berkelanjutan.
Sejarah Peringatan
Pada tahun 2001, UNESCO mengadopsi Deklarasi Universal tentang Keanekaragaman Budaya. Selanjutnya, pada bulan Desember 2002, Majelis Umum PBB, dalam resolusinya 57/249, menyatakan 21 Mei sebagai Hari Keanekaragaman Budaya untuk Dialog dan Pembangunan.
Pada tahun 2015, Komite Kedua Majelis Umum PBB dengan suara bulat mengadopsi resolusi tersebut. Isinya, menegaskan kontribusi budaya pada tiga dimensi pembangunan berkelanjutan, mengakui lebih jauh keanekaragaman alam dan budaya dunia, dan mengakui bahwa budaya dan peradaban dapat berkontribusi, dan adalah pendukung penting dari, pembangunan berkelanjutan.
Hari itu memberi kita kesempatan untuk memperdalam pemahaman kita tentang nilai-nilai keragaman budaya dan untuk memajukan empat tujuan Konvensi UNESCO tentang Perlindungan dan Promosi Keanekaragaman Ekspresi Budaya yang diadopsi pada 20 Oktober 2005:
- Mendukung sistem tata kelola budaya yang berkelanjutan.
- Mencapai aliran barang dan jasa budaya yang seimbang dan meningkatkan mobilitas seniman dan profesional budaya.
- Mengintegrasikan budaya dalam kerangka pembangunan berkelanjutan.
- Mempromosikan hak asasi manusia dan kebebasan fundamental.
Editor: Addi M Idhom