tirto.id - Teks Khutbah Jumat pada 10 Januari 2025 mengusung tema keistimewaan bulan Rajab. Salat Jumat pekan ini bertepatan dengan tanggal 10 Rajab 1446 Hijriah. Simak isi Khotbah Jumat terkait keistimewaan bulan Rajab beserta doa khutbah 1 dan 2.
Rajab merupakan bulan ke-7 berdasarkan kalender Hijriah yang menggunakan sistem penanggalan Qamariah (peredaran bulan). Makna lainnya adalah 2 bulan sebelum Ramadan. Kedua bulan tersebut hanya dipisahkan Syakban.
Rajab memiliki sejumlah keistimewaan dalam Islam. Salah satunya karena Rajab bertepatan dengan peristiwa Isra Mikraj. Peristiwa ini termasuk mukjizat Nabi Muhammad saw serta jadi permulaan kewajiban salat 5 waktu. TIdak hanya itu, Rajab memiliki banyak keistimewaan lain.
Teks Khotbah Jumat 10 Januari 2025: Keistimewaan Rajab
Berikut ini contoh Khutbah Jumat pada tanggal 10 Januari 2025 yang bertemakan keistimewaan bulan Rajab:
Khotbah I
Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Hadirin jemaah Jumat rahimakumullah....
Khotib mengajak diri sendiri dan seluruh jemaah untuk selalu meningkatkan iman dan takwa kepada Allah Swt. serta menjalankan segala perintah-Nya sembari menjauhi larangan-Nya.
Kini, kita telah kembali dipertemukan dan menapaki bulan Rajab. Kemudian setelahnya, kita akan menghadapi Syakban, lalu bulan suci Ramadan.
Hendaknya kita mengucapkan puji syukur kehadirat Allah Swt, karena masih diberi kelimpahan nikmat dan kesehatan untuk meningkatkan iman dan takwa di bulan-bulan tersebut.
Bulan Rajab adalah bulan istimewa. Bulan Rajab bersama Zulkaidah, Zulhijah, dan Muharam, adalah bulan-bulan Haram atau biasa disebut asyhurul hurum.
Dalam tradisi Arab, asyhurul hurum merupakan salah satu alasan bagi umat Islam untuk berhenti berperang.
Allah Swt. berfirman dalam QS At-Taubah ayat 36:
inna ‘iddatasy-syuhûri ‘indallâhitsnâ ‘asyara syahran fî kitâbillâhi yauma khalaqas-samâwâti wal-ardla min-hâ arba‘atun ḫurum, dzâlikad-dînul-qayyimu fa lâ tadhlimû fîhinna anfusakum wa qâtilul-musyrikîna kâffatang kamâ yuqâtilûnakum kâffah, wa‘lamû annallâha ma‘al-muttaqîn
Artinya: “Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa.”
Hadirin yang dirahmati Allah....
Seperti diriwayatkan HR Bukhari, Nabi Muhammad saw memiliki amalan doa tiap kali memasuki bulan Rajab. Rasulullah saw berdoa:
Artinya: "Ya Allah, berkahi kami di bulan Rajab dan Syakban, dan sampaikan kami di bulan Ramadan."
Pada bulan Rajab ini, kita dianjurkan untuk memperbanyak amal kebaikan dan ketaatan. Salah satunya adalah puasa.
Kita disunahkan untuk memperbanyak puasa di bulan Rajab seperti dianjurkan untuk memperbanyak puasa di tiga bulan haram yang lain, yaitu Zulkaidah, Zulhijah dan Muharam.
Memang tidak ada hadits shahih yang khusus menyebutkan sunah puasa Rajab. Namun, juga tidak ada larangan khusus untuk berpuasa pada bulan Rajab. Dalil-dalil umum mengenai anjuran berpuasa setahun penuh kecuali lima hari yang diharamkan bisa dijadikan dalil atas puasa sunah Rajab.
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah.....
Selain bulan yang mulia, selama bulan Rajab juga terdapat peristiwa yang menjadi salah satu mukjizat Rasulullah, yaitu perjalanan spiritual dari Masjidil Haram di Mekah menuju Masjidil Aqsha di Palestina.
Kemudian, Nabi menuju Sidratul Muntaha yang berada di langit ketujuh. Semua itu hanya berlangsung semalam dan tentu menjadi kuasa Allah Swt.
Dalam peristiwa Isra Mkraj, Allah Swt menurunkan perintah untuk salat 5 waktu kepada umat Nabi Muhammad saw. Sedangkan syariat Islam yang lain diturunkan melalui Malaikat Jibril.
Tapi, perintah salat tidak demikian. Allah Swt. memanggil langsung Rasulullah saw untuk memberikan wahyu agar umatnya menjalankan salat lima waktu.
Oleh karena itu, bulan Rajab tentu menjadi pengingat untuk menjaga ketaatan menjalankan salat 5 waktu. Karena sesungguhnya salat dalah tiang agama.
Di samping itu, salat menjadi batas pemisah antara keislaman dengan kekufuran dan kemunafikan. Rasulullah saw memberikan perhatian lebih terhadap masalah salat.
Rasul memberikan contoh pelaksanaan secara detail. Dari awal sampai akhir serta dari takbir sampai salam.
Ini semata-mata menunjukkan salat dalam Islam sangat penting. Maka, perintah tersebut sudah cukup sebagai pendorong dan pengingat agar kaum Muslim selalu bersemangat dalam melaksanakan salat.
Allah Swt berfirman dalam QS Al Ankabut ayat 45:
utlu mâ ûḫiya ilaika minal-kitâbi wa aqimish-shalâh, innash-shalâta tan-hâ ‘anil-faḫsyâ'i wal-mungkar, waladzikrullâhi akbar, wallâhu ya‘lamu mâ tashna‘ûn
Artinya: “Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu al-Kitab (al-Quran) dan dirikanlah salat! Sesungguhnya salat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (salat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadath-ibadah yang lain). dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
Jemaah Jumat yang dimuliakan Allah Swt.......
Selain peristiwa istimewa di atas, bulan Rajab juga sebagai tanda sebentar lagi kita akan memasuki bulan Ramadan. Allah Swt akan memberikan berkah dan pahala yang berlimpah bagi hamba-Nya yang beribadah dan beramal shalih.
Oleh karena itu, sebagai seorang yang beriman tentunya harus mengetahui apa yang harus dilakukan di bulan Rajab agar mendapatkan keberkahan yang Allah janjikan.
Diantaranya adalah berusaha memperbanyak amalan shalih. Karena sesungguhnya amalan shalih di bulan-bulan haram dilipatgandakan pahalanya di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Hal ini sebagaimana sabda nabi ketika menyampaikan khutbah Jumat di bulan Rajab pada masanya.
“Wahai manusia! Sungguh telah menaungi kepada kalian semua, bulan yang agung, yaitu bulan Rajab yang merupakan bulan Allah, setiap kebaikan akan dilipatgandakan di dalamnya dan doa-doa akan diterima, kegelisahan akan dihilangkan, doa-doa orang mukmin tidak ditolak. Barangsiapa yang melakukan kebaikan di dalamnya, maka akan dilipatgandakan menjadi berlipat ganda, dan Allah bisa melipatgandakan (pahala) bagi siapa saja yang Dia kehendaki.” (HR Anas bin Malik).
Jemaah Jumat yang dimuliakan Allah Swt.......
Khatib mengajak diri sendiri dan jemaah sekalian agar tidak menyia-nyiakan bulan yang agung. Dari berbagai keterangan yang disebutkan, sangat jelas bahwa bulan Rajab memiliki keutamaan lebih.
Rajab adalah momen meningkatkan kualitas diri, baik kedekatan kepada Allah (taqarrub ilallâh) maupun perbuatan baik (amal shâlih) kepada sesama.
Mari kita berusaha untuk meningkatkan amal ibadah dengan memperbanyak zikir kepada Allah Swt., salat sunah, puasa sunah, serta membaca Al Quran.
Hendaknya senantiasa memperbanyak amal shalih dengan sedekah, membantu fakir miskin, orang-orang yang susah, dan membantu saudara-saudara yang sedang ditimpa musibah atau bencana.
Kita belum tentu bisa berjumpa dan memperoleh kesempatan untuk merasakan kembali bulan Rajab. Maka, mari tingkatkan iman dan takwa kepada Allah Swt. seiring datangnya bulan Rajab yang penuh keistimewaan.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِلْمُسْلِمِيْنَ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
Khotbah II
Penulis: Dicky Setyawan
Editor: Beni Jo & Fitra Firdaus