tirto.id - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Muhammad Taufik mengaku curiga izin operasional LRT Jakarta belum terbit karena tersandung masalah Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal).
"Nah, ini pertanyaannya kenapa izin operasi belum dikeluarin. Jangan-jangan Amdalnya juga belum jadi," kata Taufik di Gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, pada Rabu (12/6/2019).
Taufik juga menilai LRT Jakarta proyek gagal. Dia pun menyarankan Pemprov DKI melaporkan hal ini ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Jadi kan proyek gagal nih. Kalau proyek gagal masa didiemin, mesti dilaporkan lah. [...] Paling efektif, paling baik, paling bijak adalah dilaporkan," kata dia.
“Saya menyarankan kepada Pemprov DKI atau TGUPP laporin lah ke KPK bahwa ini proyek gagal," Taufik menambahkan.
Menurut Taufik, kegagalan proyek LRT Jakarta terlihat dari tiga hal. “LRT proyek gagal. Pertama, gagal waktu. Kedua, gagal fungsi. Ketiga, gagal efisiensi anggaran,” ujar dia.
Taufik menganggap proyek ini gagal dari segi waktu karena LRT Jakarta batal beroperasi sesuai dengan target semula, yakni saat Asian Games berlangsung pada 2018.
Proyek ini, kata dia, juga gagal secara fungsi karena LRT Jakarta semula direncanakan beroperasi untuk mengangkut para atlet Asian Games dan mengurangi kemacetan di ibu kota.
“Fungsinya dulu buat apa, buat ngangkut atlet. Gak ada. Kedua buat mengurangi kemacetan, menurut saya enggak berfungsi di situ," kata Taufik.
Dia berpendapat target mengurangi kemacetan sulit tercapai karena rute LRT Jakarta terlalu pendek, yakni dari Velodrome ke Kelapa Gading, yang hanya sekitar 5 km.
"Itu kan daerah yang sangat dekat sekali," ujarnya.
Mengenai efisiensi anggaran, menurut dia, biaya proyek ini yang mencapai Rp5,8 triliun terlalu mahal.
Penulis: Fadiyah Alaidrus
Editor: Addi M Idhom