Menuju konten utama

Tata Cara Shalat Gerhana Bulan Jumat 19 November 2021 dan Hukumnya

Gerhana bulan sebagian akan terjadi hari Jumat 19 November 2021. Berikut tata cara shalat gerhana.

Tata Cara Shalat Gerhana Bulan Jumat 19 November 2021 dan Hukumnya
Umat islam melaksanakan shalat gerhana matahari dengan menerapkan protokol kesehatan di Masjid Raya Sabilal Muhtadin, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Minggu (21/6/2020). ANTARA FOTO/Bayu Pratama S/hp.

tirto.id - Gerhana bulan sebagian bakal terjadi pada 19 November 2021 dan bisa disaksikan di beberapa wilayah di Indonesia. Sebagian wilayah Indonesia akan mengalami gerhana bulan sebagian yang puncaknya akan terjadi pada 19 November 2021 jam 16.02 WIB.

Dalam agama Islam dianjurkan melaksanakan shalat gerhana, sebagaimana terdapat dalam sabda Nabi Muhammad SAW:

”Jika kalian melihat gerhana [matahari atau bulan], maka bersegeralah untuk melaksanakan salat,” (H.R. Bukhari).

Hukum sholat gerhana adalah sunah dan memperoleh pahala bagi yang mendirikannya.

Pandemi Covid-19 belum mereda di Indonesia, salat gerhana berjemaah di masjid harus tetap mematuhi protokol kesehatan, seperti membawa sajadah masing-masing dari rumah, mengenakan masker, menjaga jarak antar jemaah, hingga menghindari bersalaman.

Sementara itu, di kawasan yang tinggi penyebaran Covid-19, shalat gerhana dapat dilakukan sendirian (munfarid) atau di rumah masing-masing.

Bagaimana cara mendirikan salat gerhana sendirian? Berikut ini tata caranya sebagaimana dilansir dari NU Online.

Tata Cara Shalat Gerhana Bulan

Jika seorang muslim bermaksud mendirikan salat gerhana bulan sendirian, ia dapat melakukan tata cara sebagai berikut.

1. Niat dalam hati atau dilafalkan. Bacaan niat salat gerhana adalah sebagai berikut:

صَلِّي سُنَّةَ الخُسُوفِ رَكْعَتَيْنِ لله تَعَالَى

Bacaan latinnya "Ushallî sunnatal khusûf rak‘ataini lillâhi ta‘âlâ."

Artinya: “Saya berniat salat sunah gerhana bulan dua rakaat karena Allah SWT.”

2. Mengucapkan takbir (الله أكبر/Allahu Akbar).

3. Membaca ta'awudz dan surah Al-Fatihah. Kemudian, dilanjutkan dengan membaca salah satu surat pendek Al-Quran.

4. Rukuk.

5. Iktidal.

6. Sujud pertama.

7. Duduk di antara dua sujud.

10. Sujud kedua.

11. Duduk istirahat atau duduk sejenak sebelum bangkit untuk mengerjakan rakaat kedua.

12. Bangkit dari duduk, lalu mengerjakan rakaat kedua dengan gerakan yang sama dengan rakaat pertama. Durasi pengerjaan rakaat kedua sebaiknya lebih pendek daripada rakaat pertama.

13. Salam.

14. Membaca istigfar dan doa

Shalat sunah gerhana bulan juga dapat dikerjakan dengan ringkas. Bahkan menurut ulama mazhab Syafi'i, hanya membaca surat Al-Fatihah saja pada setiap rakaat tanpa surat lainnya dianggap sah sebagai salat sunah gerhana.

Jumlah rakaatnya tidak dibatasi, namun mesti dikerjakan dalam formasi dua rakaat-dua rakaat.

Usai salat gerhana, seorang muslim dianjurkan untuk memperbanyak meminta ampun kepada Allah dengan mengucapkan istigfar sebagai berikut:

أستغفر الله العظيم

Bacaan latinnya: "Astaghfirullahal adzim"

Artinya: "Aku memohon ampun kepada Allah yang Maha Agung."

Dalil Doa Mustajab saat Gerhana

Selain itu, ia juga dianjurkan berdoa kepada Allah karena momen gerhana bulan termasuk salah satu waktu mustajab berdoa. Doa yang dipanjatkan di waktu gerhana cenderung lebih mudah dikabulkan Allah Swt, sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW:

"Jika kalian melihat gerhana, maka perbanyaklah berdoa kepada Allah, bertakbirlah, dirikan salat dan bersedekahlah," (H.R. Bukhari).

Baca juga artikel terkait GERHANA BULAN SEBAGIAN atau tulisan lainnya dari Yulaika Ramadhani

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Yulaika Ramadhani
Editor: Addi M Idhom