Menuju konten utama
Teks Khutbah Sholat Gerhana

Khutbah Shalat Gerhana Bulan 2023 tentang Keutamaan Salat Khusuf

Khutbah shalat gerhana bulan 2023 tentang keutamaan salat khusuf dan tanda kebesaran Allah Swt.

Khutbah Shalat Gerhana Bulan 2023 tentang Keutamaan Salat Khusuf
Arsip Foto. Khotib menyampaikan khutbah Jumat di Masjid Raya Baiturrahman, banda Aceh, Aceh, Jumat(20/11/2020). AntaraFoto/Ampelsa

tirto.id - Khutbah shalat gerhana bulan 2023 akan menyampaikan tentang keutamaan salat khusuf dan tanda kebesaran Allah Swt.

Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gerhana bulan akan terjadi pada 5-6 Mei 2023. Berkaitan momentum gerhana bulan, umat Islam dianjurkan menunaikan salat khusuf berjemaah.

Berikut ini khutbah gerhana bulan dan dalil pelaksanaan hingga keutamaan salat khusuf.

Khutbah Shalat Gerhana Bulan 2023 tentang Keutamaan Salat Khusuf

Bismillaahirrahmaanirrahiim..

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

اَلْحَمْدُ للهِ. اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ جَعَلَ الشَّمْسَ ضِيَاءً وَالْقَمَرَ نُوْرًا وَقَدَّرَهُ مَنَازِلَ لِتَعْلَمُوْا عَدَدَ السِّنِيْنَ وَالْحِسَابِ. أَشْهَدُ اَنْ لَا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ التَّوَّابُ وَأَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا وَحَبِيْبَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَاحِبُ عَظِيْمِ الْآدَابِ. اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِهِ وَ اَصْحَابِهِ اَجْمَعِيْنَ. اَمَّا بَعْدُ فَيَاأَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي الْقُرْاٰنِ الْعَظِيْمِ. أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ وَالشَّمْسُ تَجْرِيْ لِمُسْتَقَرٍّ لَّهَاۗ ذٰلِكَ تَقْدِيْرُ الْعَزِيْزِ الْعَلِيْمِۗ وَالْقَمَرَ قَدَّرْنٰهُ مَنَازِلَ حَتّٰى عَادَ كَالْعُرْجُوْنِ الْقَدِيْمِ لَا الشَّمْسُ يَنْۢبَغِيْ لَهَآ اَنْ تُدْرِكَ الْقَمَرَ وَلَا الَّيْلُ سَابِقُ النَّهَارِۗ وَكُلٌّ فِيْ فَلَكٍ يَّسْبَحُوْنَ

Alhamdulillah. Segala puji bagi Allah Swt, Dzat yang telah melimpahkan nikmat iman, Islam, dan sehat sehingga kita hari ini, [……., … Mei 2023] dapat berkumpul dalam majelis salat dan khotbah Gerhana Bulan.

Selawat dan salam Allah semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita, Nabi Agung Muhammad Saw, sosok uswatun-hasanah yang telah membawa kita dari jalan kegelapan menuju jalan yang terang benderang.

Hadirin kaum muslimin wal muslimat, jemaah khusuf rahimakumullah,

Dalam kesempatan ini, khatib, tidak lupa untuk mengingatkan kepada diri sendiri maupun Jemaah sekalian untuk selalu bertakwa kepada Allah Swt. Sebab, sebaik-baiknya manusia adalah mereka yang bertakwa, menunaikan segala perintah serta menjauhi laranganNya.

Dalam kesempatan ini, khatib akan menyampaikan khotbah seputar keutamaan Salat Khusuf.

Hadirin kaum muslimin wal muslimat, jemaah khusuf rahimakumullah,

Gerhana bulan menjadi salah satu fenomena alam yang dapat kita saksikan. Lantas bagaimana Islam melihat fenomena gerhana bulan tersebut?

Pada zaman dulu sebelum Islam datang di jazirah Arab, penduduk Arab mempercayai bahwa peristiwa gerhana bulan berkaitan erat dengan kematian tokoh besar. Pada suatu riwayat dari Ibnu Hibban dalam kitab sahihnya diriwayatkan sebagai berikut:

اَلْحَمْدُ للهِ. اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ جَعَلَ الشَّمْسَ ضِيَاءً وَالْقَمَرَ نُوْرًا وَقَدَّرَهُ مَنَازِلَ لِتَعْلَمُوْا عَدَدَ السِّنِيْنَ وَالْحِسَابِ. أَشْهَدُ اَنْ لَا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ التَّوَّابُ وَأَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا وَحَبِيْبَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَاحِبُ عَظِيْمِ الْآدَابِ. اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِهِ وَ اَصْحَابِهِ اَجْمَعِيْنَ. اَمَّا بَعْدُ فَيَاأَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي الْقُرْاٰنِ الْعَظِيْمِ. أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ وَالشَّمْسُ تَجْرِيْ لِمُسْتَقَرٍّ لَّهَاۗ ذٰلِكَ تَقْدِيْرُ الْعَزِيْزِ الْعَلِيْمِۗ وَالْقَمَرَ قَدَّرْنٰهُ مَنَازِلَ حَتّٰى عَادَ كَالْعُرْجُوْنِ الْقَدِيْمِ لَا الشَّمْسُ يَنْۢبَغِيْ لَهَآ اَنْ تُدْرِكَ الْقَمَرَ وَلَا الَّيْلُ سَابِقُ النَّهَارِۗ وَكُلٌّ فِيْ فَلَكٍ يَّسْبَحُوْنَ

Artinya:

Orang-orang menduga bahwa gerhana matahari atau bulan dan fenomena bintang jatuh disebabkan kematian seorang tokoh pembesar di muka bumi, sungguh mereka telah berbohong. Padahal, gerhana adalah salah satu dari sekian tanda kebesaran Allah SWT…,” (Sahih Ibnu Hibban, juz 7 hlm 101 no Hadis 2856).

Dalam suatu riwayat juga diceritakan bahwa masyarakat jazirah Arab menganggap gerhana bulan sebagai penanda bencana bagi petani, peternak, dan lainnya.

Akan tetapi, Islam tidak melihat gerhana bulan sebagai musibah dan sebagainnya. Gerhana bulan adalah bentuk kekuasaan serta kebesaran Allah Swt. atas segala kehendaknya. Allah Swt. dalam Surah Yasin ayat 38-40 berfirman sebagai berikut:

وَالشَّمْسُ تَجْرِيْ لِمُسْتَقَرٍّ لَّهَا ۗذٰلِكَ تَقْدِيْرُ الْعَزِيْزِ الْعَلِيْمِۗ وَالْقَمَرَ قَدَّرْنٰهُ مَنَازِلَ حَتّٰى عَادَ كَالْعُرْجُوْنِ الْقَدِيْمِ لَا الشَّمْسُ يَنْۢبَغِيْ لَهَآ اَنْ تُدْرِكَ الْقَمَرَ وَلَا الَّيْلُ سَابِقُ النَّهَارِ ۗوَكُلٌّ فِيْ فَلَكٍ يَّسْبَحُوْنَ

Arab Latinnya:

Wasy-syamsu tajrī limustaqarril lahā, żālika taqdīrul-‘azīzil-‘alīm(i). Wal-qamara qaddarnāhu manāzila ḥattā ‘āda kal-‘urjūnil-qadīm(i). Lasy-syamsu yambagī lahā an tudrikal-qamara wa lal-lailu sābiqun-nahār(i), wa kullun fī falakiy yasbaḥūn(a).

Artinya:

[Suatu tanda juga atas kekuasaan Allah bagi mereka adalah] matahari yang berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan [Allah] Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui. [Begitu juga] bulan, Kami tetapkan bagi[-nya] tempat-tempat peredaran sehingga [setelah ia sampai ke tempat peredaran yang terakhir,] kembalilah ia seperti bentuk tandan yang tua. Tidaklah mungkin bagi matahari mengejar bulan dan malam pun tidak dapat mendahului siang. Masing-masing beredar pada garis edarnya,” (QS. Yasin [36]: 38-40).

Hadirin kaum muslimin wal muslimat, jemaah khusuf rahimakumullah,

Berkait terjadinya gerhana bulan, umat Islam dianjurkan (sunah muakadah) untuk mengerjakan Salat Khusuf (salat khusus gerhana bulan). Terjadi perbedaan pendapat mengenai pensyariatan Salat Khusuf antara tahun 2 hijriah dan 5 hijriah.

Pensyariatan 2 hijriah merujuk kepada pendapat Syekh al-Qardhawi yang mengatakan bahwa salat gerhana dimulai bertepatan kematian Ibrahim, putra Nabi Muhammad Saw dari Mariah al-Qibtiyyah. Pada waktu kematian Ibrahim bertepatan terjadinya gerhana sebagaimana hadis riwayat Imam Bukhari sebagai berikut:

كَسَفَتْ الشَّمْسُ عَلَى عَهْدِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ مَاتَ إِبْرَاهِيمُ فَقَالَ النَّاسُ كَسَفَتْ الشَّمْسُ لِمَوْتِ إِبْرَاهِيمَ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ لَا يَنْكَسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلَا لِحَيَاتِهِ فَإِذَا رَأَيْتُمْ فَصَلُّوا وَادْعُوا اللَّهَ

Artinya:

Pada masa Rasulullah Saw. pernah terjadi gerhana matahari, yaitu di hari meninggalnya putra beliau, Ibrahim. Orang-orang lalu berkata, ‘Gerhana matahari ini terjadi karena meninggalnya Ibrahim!’ Maka Rasulullah Saw. pun bersabda, ‘Sesungguhnya matahari dan bulan tidak akan mengalami gerhana disebabkan karena mati atau hidupnya seseorang. Jika kalian melihat gerhana, maka salat dan berdoalah kalian kepada Allah,’” (HR al-Bukhari no Hadis 985).

Di sisi lain, pensyariatan Salat Khusuf tahun ke-5 hijriah merujuk pendapat ulama Mazhab Syafi’I dalam kitab al-Fiqh al-Manhaji ‘Ala Madzhab al-Imam as-Syafi’i.

Hadirin kaum muslimin wal muslimat, jemaah khusuf rahimakumullah,

Keutamaan Salat Khusuf adalah sebagai bentuk tanda ketundukan dan meningkatkan keimanan umat Islam kepada Allah Swt. Fenomena gerhana bulan memang seharusnya menjadi bentuk kebesaran Zat Allah Swt. Rasulullah Saw. bersabda dalam suatu riwayat Imam Bukhari sebagai berikut:

إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ آيَتَانِ مِنْ آيَاتِ اللّٰهِ لاَ يَنْكَسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلَا لِحَيَاتِهِ، فَإِذَا رَأَيْتُمُوهَا فَادْعُوا اللّٰهَ وَصَلُّوا حتَّى تَنْكَشِفَ

Artinya:

Matahari dan bulan merupakan setengah dari beberapa tanda kekuasaan Allah, bukan karena matinya seseorang atau bukan [pula] karena hidupnya, maka ketika kalian melihat gerhana, berdoalah dan shalatlah sampai gerhana tersebut hilang [terang],” (HR al-Bukhari).

Hadirin kaum muslimin wal muslimat, jemaah khusuf rahimakumullah,

Demikianlah khotbah seputar keutamaan Salat Khusuf. Semoga apa yang telah disampaikan memberikan kebermanfaatan untuk khatib maupun para jemaah. Mari kita senantiasa bertakwa kepada Allah Swt.

Semoga Allah Swt. menjadi rida kepada kita. Aamiin allahumma aamiin.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْاٰنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَاِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْاٰيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ اِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ فَيَا فَوْزَ الْمُسْتَغْفِرِيْنَ وَيَا نَجَاةَ التَّائِبِيْنَ

Baca juga artikel terkait EDUKASI DAN AGAMA atau tulisan lainnya dari Syamsul Dwi Maarif

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Syamsul Dwi Maarif
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Fadli Nasrudin