Menuju konten utama

Tarik Ulur Kepentingan KIM Bayangi Nasib Pencalonan Ridwan Kamil

Di mana Ridwan Kamil akan berlaga dalam Pilkada 2024 bergantung pada negosiasi partai-partai dalam KIM.

Tarik Ulur Kepentingan KIM Bayangi Nasib Pencalonan Ridwan Kamil
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menuturkan, akan memprioritaskan pemberian tiket gratis kepada warga yang tinggal di daerah jalur rel yang di lewati Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) saat ditemui di Masjid Agung Sumedang, Jawa Barat, Jumat (23/6/2023). (Tirto.id/Hanif Reyhan Ghifari)

tirto.id - Iklim politik DKI Jakarta menghangat setelah petahana, Anies Baswedan, mengumumkan akan maju dalam Pilkada DKI Jakarta. Untuk sementara ini, Anies telah mengantongi dukungan dari DPW Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jakarta. Beberapa partai lain, meski belum resmi, terlihat tertarik untuk ikut mengusung Anis. Di antara partai-partai itu adalah PKS, Nasdem, PDIP, hingga PSI.

Majunya Anies tentunya juga memicu calon kompetitornya bergerak. Salah satu tokoh yang dijagokan juga akan maju dalam Pilkada Jakarta adalah mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.

Dukungan untuk Kang Emil—sapaan Ridwan Kamil—datang dari beberapa partai anggota Koalisi Indonesia Maju (KIM).

Salah satu dorongan, misalnya, diutarakan oleh Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan. Zulhas—sapaan Zulkifli—mengakui bahwa partai-partai KIM telah menggelar pertemuan dengan Presiden Joko Widodo untuk membahas beragam hal. Salah satu topiknya tentu saja soal Pilkada 2024.

Dalam forum itu, Zulhas mengklaim mendapat dukungan partai-partai koalisi untuk mengusung Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta 2024.

"Ya, saya mengusulkan Ridwan Kamil di Jakarta. Semua setuju," kata Zulhas di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (14/6/2024).

Zulhas mengatakan mereka belum membahas pendamping untuk Ridwan Kamil. Dia mengaku sempat mendorong Kaesang Pangarep selaku Ketua Umum DPP PSI sebagai wakil. Akan tetapi, Jokowi mengaku menolak permintaan tersebut, meski partai mendorong.

"Saya lapor waktu itu, ‘Pak Presiden, kalau Kaesang boleh enggak?’ Pak presiden bilang jangan ya, tapi partai-partai perlu (untuk menang)," kata Zulhas.

Zulhas mengatakan bahwa partai-partai KIM ingin menang Pilkada 2024. Mereka akan merapatkan lebih lanjut siapa yang akan mendampingi eks Walikota Bandung itu.

Sebelumnya, Partai Gerindra juga mendorong agar Ridwan Kamil maju di Pilkada Jakarta 2024. Apalagi, Gerindra sudah mengeluarkan rekomendasi bagi mantan Gubernur Jawa Barat itu untuk maju Pilkada Jakarta. Wakil Ketua DPP Gerindra, Habiburokhman, mengaku bahwa Gerindra terus mendorong Ridwan Kamil untuk maju di Jakarta.

"Nanti, komunikasi antarparpol dijalani kedua belah pihak, antara Golkar dan Gerindra. Saya pikir dalam waktu dekat akan selesai dengan komunikasi yang baik. Kami akan perjuangkan itu," kata Habiburokhman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (13/6/2024).

Menurut Habiburokhman, Kang Emil lebih berpeluang menang jika berlaga di Jakarta.

"Pak RK sepertinya keinginannya di Jakarta. Beliau sudah beberapa kali bicara beliau akan ke Jakarta. Menurut kami, lebih baik RK ke Jakarta," tutur Habiburokhman.

Analis politik dari Aljabar Strategic, Arifki Chaniago, mengatakan bahwa pengusungan Ridwan Kamil bukan sebatas persoalan di mana dia akan maju, melainkan juga berkelindan dengan kepentingan partai-partai dalam KIM.

Arifki menilai bahwa KIM tentu akan mencari figur yang kuat untuk melawan Anies di Jakarta dan RK pasti masuk radar.

"Saya rasa Ridwan Kamil lebih kuat untuk bisa bersaing dengan Anies ketika dia maju di Pilkada Jakarta dan saya rasa alasan ini yang memperkuat kenapa KIM muncul di bursa Jakarta," kata Arifki.

Menurutnya, pengusungan Ridwan Kamil di Jakarta juga akan mempengaruhi kepentingan KIM di Jawa Barat. Jika Ridwan Kamil ke Jakarta, KIM bisa mengusung pasangan Dedi Mulyadi-Bima Arya di Jawa Barat.

Baik di Jawa Barat maupun Jakarta, KIM tentu akan berupaya keras memenangkan tokoh yang diusungnya. Pilihan yang mana pun akan menguntungkan KIM selama partai-partai anggotanya bersepakat, terutama Partai Golkar dan Gerindra.

"Ini soal barter politik yang akan diambil oleh Golkar-Gerindra di Pilkada Jawa Barat maupun Pilkada Jakarta," kata Arifki.

Sementara itu, analis politik dari Indonesia Political Opinion, Dedi Kurnia Syah, menuturkan bahwa Ridwan Kamil lebih menguntungkan jika diusung di Jawa Barat daripada Jakarta. Menurutnya, Partai Golkar memerlukan popularitasnya di Jawa Barat untuk menjaga keterpilihan partai.

"Jika dia (Ridwan Kamil) diusung di Jakarta, maka posisi Golkar bisa saja bukan pengusung utama karena terbatasnya kursi parlemen. Dan jika kalah di Jakarta, maka Golkar Jawa Barat juga potensial alami kekalahan kembali," kata Dedi.

Dalam kacamata Dedi, Golkar terlalu berani ambil risiko jika tetap mendorong RK di Jakarta, tapi bukan sebagai pengusung utama. Alih-alih menang, Golkar justru bisa kehilangan suara di Jakarta dan Jawa Barat secara bersamaan.

"Situasi ini tentu tidak diinginkan oleh Golkar. Jangan sampai, wacana Ridwan ke Jakarta justru menguntungkan Gerindra. Karena, tanpa Ridwan di Jawa Barat, maka Gerindra potensial menang di Jawa Barat dengan mengusung Dedi Mulyadi," kata Dedi.

Dedi juga menilai bahwa Golkar sebenarnya masih punya opsi untuk membangun koalisi di luar KIM untuk Pilkada Jabar. Pasalnya, Ridwan Kamil punya potensi untuk menang. Terlebih, elektabilitas Ridwan Kamil secara individu maupun Golkar tergolong masih baik di Pemilu 2024.

Hal itu nisbi masih cukup untuk dijadikan modal politik melawan koalisi lain, termasuk jika Golkar memang harus melawan tokoh dari KIM. Golkar bisa mengambil opsi menggandeng PKS dengan mengusung Ketua DPW PKS Jawa Barat, Haru Suandharu. Ia bisa juga mendekat ke PDIP dengan menggandeng Ketua DPD PDIP Jawa Barat, Ono Surono.

"Dua tokoh itu, Haru dan Ono, punya elektabilitas dan popularitas setara," kata Dedi.

Di momen terpisah, Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, mengaku belum berpikir untuk mengusung Ridwan Kamil di Jakarta.

"Kita lihat kombinasinya nanti," kata Airlangga di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.

Selain itu, kata Airlangga, Golkar masih akan menunggu hasil survei Jakarta untuk Ridwan Kamil. Dia pun enggan menjawab bahwa pertanyaan apakah Ridwan Kamil memang dipersiapkan untuk melawan Anies.

"Ya pokoknya RK dipersiapkan untuk melawan siapapun lawannya," kata Airlangga.

Airlangga pun mengatakan bahwa dirinya tengah mempertimbangkan nama lain untuk didorong di Jawa Barat. "Masih dikaji namanya," kata Airlangga.

Baca juga artikel terkait PILKADA 2024 atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Politik
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Fadrik Aziz Firdausi