Menuju konten utama

Tarif LRT Jabodebek Dapat Subsidi, Rute Terjauh Rp27.400

Perumusan subsidi ini telah memperhatikan daya beli masyarakat serta untuk mendorong minat beralih ke angkutan massal.

Tarif LRT Jabodebek Dapat Subsidi, Rute Terjauh Rp27.400
Kereta ringan atau Light Rail Transit (LRT) terparkir di Stasiun LRT Dukuh Atas, Jakarta, Rabu (28/6/2023). LRT Jabodebek akan melakukan uji coba dengan penumpang terbatas mulai 12 Juli 2023 hingga 15 Agustus 2023. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/aww.

tirto.id - Kementerian Perhubungan telah merumuskan pemberian subsidi tarif Lintas Raya Terpadu atau LRT Jabodebek. Perumusan ini telah memperhatikan daya beli masyarakat serta untuk mendorong minat publik beralih ke angkutan massal.

Formulasi perhitungan tarif LRT Jabodebek telah tercantum dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 25 Tahun 2023 Tentang Penyelenggaraan Kereta Api Ringan (LRT) Terintegrasi Jabodebek (ditetapkan pada 8 Juni 2023).

Besaran tarif bersubsidi LRT Jabodebek juga telah ditetapkan melalui Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 67 tahun 2023 tentang Tarif Angkutan Angkutan Orang dengan Kereta Api Ringan (LRT) Terintegrasi Jabodebek untuk melaksanakan kewajiban pelayanan publik yang ditetapkan pada 14 Juli 2023.

Dirjen Perkeretaapian Kemenhub Risal Wasal mengatakan, pemerintah menetapkan tarif LRT melalui Public Service Obligation (PSO) atau kewajiban pelayanan publik, dengan membiayai selisih dari biaya yang diusulkan oleh operator LRT Jabodebek, agar biayanya lebih terjangkau bagi masyarakat banyak.

"Perumusan itu telah memerhatikan kemampuan atau daya beli masyarakat serta untuk mendorong minat masyarakat untuk beralih ke angkutan massal," kata Risal dalam pernyataan resminya kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (19/8/2023).

Sejumlah kajian dilakukan dalam penghitungan tarif tersebut di antaranya kemampuan untuk membayar, kemauan untuk membayar, berapa tarif moda transportasi lainnya sebagai pembanding, dan berapa biaya operasional yang dikeluarkan oleh operator.

Menurut Risal, dari hasil kajian tersebut, ditetapkan bahwa besaran tarif LRT Jabodebek yaitu Rp5 ribu untuk 1 km pertama dan Rp700 untuk km selanjutnya. Tarif itu berdasar Keputusan Menhub Nomor 67 tahun 2023.

Risal lantas mencontohkan perbandingan tarif usulan dari operator (belum disubsidi) dengan tarif bersubsidi di beberapa rute, yaitu: untuk rute Stasiun Dukuh Atas-Jatimulya sepanjang ± 28 km, tarif usulan operator sebesar Rp37.268, sementara tarif bersubsidinya yaitu sebesar Rp23.900 (PSO sebesar 36%).

Kemudian, untuk rute Stasiun Dukuh Atas-Harjamukti sepanjang ± 25 km, tarif usulan dari operator sebesar Rp33.275, sementara tarif bersubsidinya sebesar Rp21.800 (PSO sebesar 34%).

Selanjutnya, untuk rute Stasiun Harjamukti-Jatimulya sepanjang ± 33 km, tarif usulan operator sebesar Rp43.923, sementara tarif bersubsidinya sebesar Rp27.400.

Beberapa rute dengan tarif bersubsidi lainnya di antaranya, Stasiun Dukuh Atas-Stasiun Cawang sepanjang ± 10 km (tarif Rp11.300), Stasiun Dukuh Atas-Stasiun Halim sepanjang ± 13 km (tarif Rp13.400), Stasiun Harjamukti-Stasiun Cawang sepanjang ± 15 km (tarif Rp14.800), Stasiun Harjamukti-Stasiun Halim sepanjang ± 19 km (tarif Rp17.600), Stasiun Jatimulya-Stasiun Cawang sepanjang ± 18 km (tarif Rp16.900), Stasiun Jatimulya-Stasiun Halim sepanjang ± 15 km (tarif Rp14.800), dan Stasiun Cawang-Stasiun Halim sepanjang ± 4 km (tarif Rp7.100).

Baca juga artikel terkait SUBSIDI TARIF LRT atau tulisan lainnya dari Fransiskus Adryanto Pratama

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Fransiskus Adryanto Pratama
Penulis: Fransiskus Adryanto Pratama
Editor: Fahreza Rizky