Menuju konten utama

Tanpa Utang, Menkeu: Sulit Percepat Pembangunan Infrastruktur

Pemerintah mengandalkan utang sebagai salah satu sumber pembiayaan pembangunan infrastruktur seperti LRT dan Palapa Ring.

Tanpa Utang, Menkeu: Sulit Percepat Pembangunan Infrastruktur
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan konferensi pers tentang Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018, di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Rabu (2/1/2019). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/hp.

tirto.id - Pemerintah mengandalkan utang untuk mempercepat pembangunan. Di sisi lain, jaminan sosial tetap dapat berjalan, tanpa mengurangi anggaran.

Menteri Keuangan, Sri Mulyani mengatakan, penggunaan utang merupakan solusi yang layak diterapkan dalam membangun infrastruktur. Dana pembangunan dalam APBN, belum tentu dapat mencukupi pembiayaan. Dia mencontohkan sejumlah proyek infrastruktur yang dibangun dengan utang.

“Kalau proyek LRT dibangun pakai APBN tanpa utang, mungkin perlu 15 tahun untuk membangunnya,” kata Sri dalam forum acara A1 Inisiatif Indonesia di Tjikini Lima, Selasa (22/1/2019).

Menurutnya, pemeritah memiliki pilihan lain untuk membiayai pembangunan yakni dengan menggabungkan skema utang dan kerja sama swasta.

Dicontohkannya, pembangunan Palapa Ring dengan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). Tanpa itu, kata Sri, pembiayaannya dapat memakan waktu hingga 15 tahun.

Pemerintah, kata dia, juga tak mungkin mencabut jaminan sosial yang diberikan pemerintah untuk membesarkan porsi anggaran infrastruktur.

“Kan gak mungkin ada 53 juta anak kita minta gak sekolah dulu selama pembangunan infrastruktur,” ucap Sri.

Sri menuturkan kehadiran proyek infrastruktur tentu dapat mendatangkan manfaat yang lebih besar dibanding ongkos yang dikeluarkan. Meski tetap berhati-hati dalam penggunananya.

Baca juga artikel terkait UTANG INDONESIA atau tulisan lainnya dari Vincent Fabian Thomas

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Vincent Fabian Thomas
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Zakki Amali