Menuju konten utama

TaniHub Disuntik Dana 17 Juta Dolar AS untuk Jangkau 21 Ribu Petani

TaniHub Group mendapatkan pendanaan Seri A Plus sebesar 17 dolar AS juta untuk menjangkau 100.000 petani pada 2021.

TaniHub Disuntik Dana 17 Juta Dolar AS untuk Jangkau 21 Ribu Petani
Seorang mitra petani TaniFund menyebarkan pupuk di lahan kentang granola di Ciwidey, Jawa Barat. foto/rilis taniHub

tirto.id - TaniHub Group resmi mendapatkan perpanjangan putaran pendanaan Seri A atau Seri A Plus sebesar 17 juta dolar AS.

Pendanaan tersebut dipimpin oleh Openspace Ventures bersama Intudo Ventures, dengan partisipasi dari para investor baru, yaitu UOB Venture Management, Vertex Ventures, BRI Ventures, Tenaya Capital dan Golden Gate Ventures.

Dengan suntikan tersebut, total pendanaan ekuitas yang telah diraih perusahan mencapai 29 juta dolar AS sejak 2016.

Sejak berdiri pada pertengahan 2016, TaniHub Group telah memimpin transformasi rantai pasok (supply chain) produk pangan segar di Indonesia dengan cara menghubungkan petani dengan berbagai macam pelanggan melalui sebuah platform terpadu, yang di dalamnya terdapat e-commerce dan logistik untuk hasil tani serta pendanaan untuk petani (melalui TaniFund).

Perusahaan akan menggunakan dana segar tersebut untuk memperkuat posisinya sebagai market leader serta mempercepat perluasan layanan dan cakupan geografis untuk para petani dan pelanggan.

Selain itu, pendanaan akan digunakan untuk perbaikan operasional, termasuk implementasi teknologi otomasi di fasilitas packing and processing center yang baru didirikan.

Sejak meraih pendanaan Seri A tahun lalu, TaniHub Group mencatat pertumbuhan bisnis yang pesat, yaitu lebih dari 300 persen.

Sebanyak lebih dari 30.000 petani skala kecil telah bergabung ke dalam ekosistem TaniHub Group. Platform e-commerce TaniHub menghubungkan para petani dengan lebih dari 5.000 pelanggan B2B, dari usaha kecil dan menengah (UKM), hotel, restoran dan katering, hingga industri pengolahan makanan, serta lebih dari 115.000 pelanggan individu.

TaniHub saat ini memiliki lima kantor cabang dan pusat distribusi, yaitu di Bogor, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, dan Denpasar.

Perusahaan berencana membuka tiga cabang lagi untuk memperluas jangkauan secara nasional dan menyediakan proses supply chain dari hulu ke hilir yang lebih mulus.

Kendati menghadapi tantangan wabah Coronavirus (COVID-19), TaniHub Group terus memenuhi peningkatan permintaan produk pangan segar dan bahan pangan pokok yang berkualitas, baik dari pelanggan B2B maupun B2C, didukung oleh jaringan pemasok yang luas dan mulusnya proses distribusi.

Perusahaan terus berupaya berkontribusi untuk ketahanan pangan Indonesia dengan mengikuti perubahan pola permintaan dan tetap menyediakan produk tepat waktu.

Selain itu, TaniHub telah berinvestasi dalam aspek supply chain untuk memastikan keamanan produk pangan (food safety) dari hulu ke hilir melalui implementasi ISO 22000 (HACCP) dan Halal Assurance System (HAS) atau Sistem Jaminan Halal.

TaniHub telah menerapkan sejumlah tindakan pencegahan penularan wabah, misalnya pengecekan suhu tubuh untuk memastikan bahwa karyawan yang sakit tidak diperbolehkan memasuki fasilitas gudang.

Melalui standar ini, TaniHub menjamin bahwa pelanggan akan tetap menerima produk dengan kualitas yang bagus dan tepat waktu di tengah periode yang penuh tantangan ini.

Pamitra Wineka, President dan Co-Founder TaniHub Group, dalam rilis yang diterima Tirto, Rabu (1/4/2020) mengatakan, “Regenerasi petani adalah hal yang krusial untuk sektor pertanian Indonesia, yang masih menjadi salah satu kontributor terbesar terhadap perekonomian negeri ini. Petani perlu meningkatkan produktivitas dan pendapatannya karena keduanya adalah faktor penting untuk menjamin generasi muda bahwa sektor pertanian menawarkan prospek yang cerah."

Ekosistem TaniHub Group didesain untuk membantu petani meraih mimpi-mimpi mereka dan konsumen dapat menikmati produk pertanian di harga yang wajar. Langkah ini akan mewujudkan visi mereka, yaitu ‘Agriculture for Everyone’, menjadi kenyataan.”

Ivan Arie Sustiawan, CEO dan Co-Founder TaniHub Group, mengatakan, “TaniHub berfokus pada pembangunan infrastruktur dan supply chain, yang saat ini adalah salah satu tantangan terbesar di sektor pertanian. Kami berkomitmen memperkuat kerja sama kami dengan para mitra di B2B, termasuk usaha kecil dan menengah.”

Ivan mengatakan, ia berharap dapat mencatat pertumbuhan yang lebih baik tahun ini dan dapat menjangkau seluruh kota di Indonesia pada 2022.

Sejak 2017, TaniFund, platform peer-to-peer (P2P) lending di bawah naungan TaniHub Group, telah menyediakan pembiayaan budidaya dan transaksi penjualan kepada petani yang aksesnya terbatas terhadap institusi keuangan formal.

TaniFund terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan adalah anggota dari Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI).

TaniHub Group akan memperbaiki dan menyederhanakan operasional TaniFund agar pemberi pinjaman dan peminjam dapat dilayani lebih baik lagi, serta menaati sejumlah peraturan baru di OJK.

TaniFund telah menyalurkan pembiayaan lebih dari Rp100 miliar dan bermitra secara eksklusif dengan lembaga filantropi terbesar di Indonesia, Dompet Dhuafa, sejak 2019 untuk menjangkau para peternak di pulau Jawa.

“Kami bangga telah menjadi co-lead putaran pendanaan tambahan untuk TaniHub Group dan menyambut para investor baru. Putaran pendanaan baru ini memberikan bahan bakar bagi TaniHub Group untuk terus membangun teknologinya agar menopang logistik yang lebih baik dan kapasitas yang lebih besar,” ujar Shane Chesson, Partner di Openspace Ventures.

Ketahanan pangan, pasokan yang aman serta pemberdayaan petani dan konsumen adalah krusial saat ini. Kami melihat cita-cita ini konsisten dengan visi jangka panjang TaniHub Group,” tutupnya.

Penulis: Tim Media Servis