tirto.id - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyimpulkan potensi bahaya masih ada di sekitar kawah Gunung Tangkuban Perahu (disebut juga Tangkuban Parahu), di Jawa Barat.
Kepala Bidang Mitigasi PVMBG Wilayah Timur, Devy Kamil Syahbana menyatakan, usai erupsi pada 26 Juli lalu, asap masih terlihat keluar dari kawah di Tangkuban Perahu sampai hari ini.
Menurut Devy, berdasar pantauan PVMBG, hembusan asap tersebut memiliki ketinggian sekitar 50 sampai 70 meter dari dasar kawah.
"Potensi ancaman bahaya sampai saat ini masih ada. Meskipun telah mengalami erupsi tanggal 26, namun potensi untuk erupsi yang lebih besar belum teramati," ujar Devy di Kantor BNPB, Jakarta Timur, Rabu (31/7/2019).
Devy menambahkan, jika Gunung Tangkuban Perahu kembali meletus, kemungkinan besar erupsi itu adalah jenis freatik atau sama dengan yang terjadi pada 26 Juli lalu.
Apabila erupsi freatik terjadi lagi, kata dia, potensi bahaya bisa muncul akibat lontaran sejumlah material vulkanik.
"Termasuk lontaran batu, pasir, dan abu. Untuk di sekitar gunung api ada ancaman gas beracun," ujar Devy.
Untuk mengantisipasi potensi bahaya, PVMBG merekomendasikan agar masyarakat, wisatawan, pendaki dan pedagang, saat ini tidak beraktivitas terlebih dulu di sekitar kawah Tangkuban Perahu.
"Dalam radius 500 meter dari kawah aktif atau sekitaran sepanjang area parkir bibir kawah," kata dia.
Hingga kini status Gunung Tangkuban Perahu masih berada di level I (normal). PVMBG mencatat, pada 30 Juli kemarin, teramati asap dengan warna putih dan tinggi 100-150 meter keluar dari dasar kawah Tangkuban Perahu. Sementara seismograf merekam 170 kali gempa hembusan pada hari yang sama.
PVMBG merekomendasikan masyarakat tidak mendekati Kawah Ratu dan Kawah Upas dengan radius 500 meter, serta tidak menginap di kawasan kawah-kawah aktif yang ada di kompleks Gunung Tangkuban Perahu.
Masyarakat juga diimbau mewaspadai potensi meningkatnya konsentrasi gas vulkanik sehingga diminta tidak berlama-lama berada di bibir kawah aktif di kompleks Gunung Tangkuban Perahu.
Selain itu, PVMBG juga meminta masyarakat mewaspadai terjadinya letusan freatik yang bersifat tiba-tiba dan tanpa didahului oleh gejala vulkanik yang jelas.
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Addi M Idhom