Indeks Gunung Tangkuban Perahu

Berikut profil Gunung Tangkuban Perahu di Jawa Barat, dari lokasi, sejarah letusan, dan kisahnya yang diceritakan dari legenda "Sangkuriang".

Video viral di media sosial yang menyebut soal Gunung Tangkuban Perahu erupsi pada 7 Desember 2023 tidak benar.

Hasil pengamatan visual pada periode 30 Januari hingga 13 Februari 2022, menunjukkan asap kawah Ratu berwarna putih dengan intensitas tipis hingga sedang.

PVMBG menaikkan Status Gunung Tangkuban Parahu dari Level 1 (Normal) menjadi Level II (Waspada) terhitung sejak 2 Agustus 2019 pukul 08.00 WIB.

Pergeseran keyakinan di kalangan etnik Sunda telah mengubah pandangan mereka terhadap gunung dan bentang alam lainnya.

PVMBG melaporkan asap masih keluar dari kawah Gunung Tangkuban Perahu. Lembaga itu menilai masih ada potensi bahaya di sekitar kawah gunung tersebut. 

PVMBG menyatakan kondisi Gunung Tangkuban Perahu per Senin (29/7/2019) mulai mereda dan tidak ada erupsi.

Gunung Tangkuban Perahu kembali dibuka hari ini, tetapi PVMBG belum mencabut rekomendasi larangan beraktivitas radius 500 meter dari kawah.

Sejarah erupsi Gunung Tangkuban Parahu paling tua yang tercatat terjadi pada 1829 dan beberapa kali meletus hingga 2019.

Gunung Tangkuban Perahu tercatat hari ini, Sabtu (27/7/2019) per pukul 09.00 WIB mengalami penurunan aktivitas.

Meskipun ada penurunan aktivitas, wisata Gunung Api Tangkuban Perahu tetap ditutup bagi publik.

Menurut hasil pengamatan PVMBG dari Pos Pantau di Gunung Tangkuban Perahu, Sabtu (27/7/2019) pagi, hanya hembusan gas dan air yang kini keluar dari Kawah Ratu.

PVMBG menyatakan erupsi Gunung Tangkuban Parahu pada Jumat malam tidak akan berdampak pada pergerakan Sesar Lembang.

Gunung Tangkuban Perahu erupsi freatik pada Jumat (26/7/2019) malam, pemerintah memastikan suplai BBM masih aman untuk masyarakat sekitar karena 5 SPBU berjarak 5 hingga 12 km masih beroperasi.

PVMBG menyatakan aktivitas Gunung Tangkuban Parahu sudah mulai menurun usai erupsi pada Jumat sore. 

Gunung Tangkuban Parahu berada pada Status Level I (Normal) dengan rekomendasi masyarakat di sekitar Gunung Tangkuban Parahu dan pengunjung, wisatawan, pendaki tidak diperbolehkan turun mendekati dasar Kawah Ratu dan Kawah Upas.

Gunung Tangkuban Perahu mengalami erupsi pada Jumat (26/7) sore dengan ketinggian kolom abu mencapai ± 200 meter di atas puncak.

Hasil pantauan PVMBG menyebutkan bahwa dampak yang paling jauh akibat erupsi Tangkuban Perahu sore ini adalah sekitar 4 kilometer.

Bebeberapa jam usai Gunung Tangkuban Parahu meletus pada Jumat sore, abu vulkanik yang keluar dari Kawah Ratu terlihat tidak berwarna hitam pekat lagi.