tirto.id - Partai Demokrat menepis isu terkait tuduhan Presiden ke-VI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) baper terkait permasalahan dugaan korupsi PT Asuransi Jiwasraya (Persero).
Beberapa waktu lalu, Presiden RI ke-6 itu curhat di Media Sosial terkait Kasus Jiwasraya.
"Saya ingin mengkritisi judul hari ini kenapa disebut Pak SBY baper. Kenapa Pak SBY disebut baper? Padahal kalau melihat substansi yang dituangkan dalam artikel itu bisa ditangkap secara positif," kata Ketua DPP Partai Demokrat Herman Khaeron dalam diskusi 'SBY Bicara Jiwasraya, Baper?' di Upnormal Coffee and Roasters, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (2/2/2020).
Ia juga bilang menjelaskan, SBY hanya menyampaikan kepedulian lewat informasi yang mungkin akan membantu menyehatkan PT Jiwasraya.
Ia menjelaskan, Jiwasraya sudah bermasalah sejak krisis 1998. Herman meminta beberapa pihak tak sekadar menyalahkan kondisi 10 tahun lalu atau saat era SBY, namun juga periode sebelumnya.
"Ada keresahan dari seluruh nasabah untuk mendapatkan haknya, sampai awal 2020 itu belum ada kepastian apakah para nasabah dapat haknya atau enggak. Buka saja ke publik supaya semua tahu bahwa persoalan kenegaraan tidak boleh ditutupi [karena] suatu saat akan meledak," kata dia.
Sebelumnya, SBY berkomentar terkait perkembangan kasus dugaan korupsi di Jiwasraya. SBY menyampaikan penjelasan dalam tulisan berjudul Penyelesaian Kasus Jiwasraya akan Selamatkan Negara dari Krisis yang lebih Besar yang diunggah di akun Facebook resminya, pada Senin, (27/1/2020).
SBY awalnya mengaku tak terusik dengan pernyataan Presiden Joko Widodo dan Kementerian BUMN permasalahan Jiwasraya terjadi pada 2006. SBY, semasa menjadi presiden, menyebut tidak pernah dilaporkan terkait krisis keuangan di Jiwasraya.
Ia menilai, permasalahan keuangan Jiwasraya terjadi tiga tahun terakhir. SBY mempertanyakan, mengapa isu Jiwasraya dibelokkan dan seolah menyalahkan masalah perusahaan tersebut terjadi di era kepemimpinannya.
"Harus dicatat bahwa seluruh industri keuangan pada krisis ekonomi 1998 itu seluruh industri keuangan kena dampak, termasuk asuransi Jiwasraya," kata dia.
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Zakki Amali