Menuju konten utama

Tanggapan Sandiaga Soal PGI yang Tolak Perayaan Natal di Monas

"Saya serahkan kepada umat Kristiani (soal perayaan Natal di Monas) pokoknya kami siap memfasilitasi," kata Sandiaga.

Tanggapan Sandiaga Soal PGI yang Tolak Perayaan Natal di Monas
Suasana kawasan Monas yang terlihat dari Gambir, Jakarta, Selasa (14/11/2017). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar.

tirto.id - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno tak keberatan dengan sikap Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI) yang menyatak tidak akan mengikuti perayaan Natal di lapangan Monumen Nasional (Monas). Menurut Sandiaga, Pemprov DKI hanya berupaya memfasilitasi dan membantu persiapan perayaan Natal 2017 di ibu kota.

"Saya serahkan kepada umat Kristiani (soal perayaan Natal di Monas) pokoknya kami siap memfasilitasi," kata Sandiaga dia di Balaikota, Jakarta Pusat, Kamis (15/12/2017).

Dia menjelaskan beberapa gereja sudah menyatakan kepadanya setuju acara perayaan Natal 2017 digelar di halaman Monas. Ia juga menilai sikap PGI itu adalah hal yang wajar dan tak perlu dibesar-besarkan.

"Kemarin umat Kristiani dari gereja pentakosta dan lembaga injili Indonesia menyatakan mendukung dan ada Beberapa elemen lagi menyatakan mendukung, tentunya kita menyerahkan kepada umat Kristiani, kami siap memfasilitasi," kata dia.

Untuk tanggal penyelenggaraannya, Sandiaga mengaku mendapat masukan agar perayaan Natal di Monas dilaksanakan pada Januari 2018. "Dimundurkan dua-tiga minggu atau akhir Januari 2018, sehingga mereka bisa punya waktu untuk menyiapkan dengan lebih seksama," kata dia.

Sementara itu, Gubernur Jakarta Anies Baswedan mengaku belum mengetahui adanya pernyataan PGI yang menolak perayaan Natal di Monas. Karena itu, dia enggan berkomentar banyak soal ini.

"Nanti saya pelajari," ujarnya.

Pada hari ini, PGI mengumumkan sikapnya yang tidak akan mengikuti perayaan Natal di Monas. PGI beralasan perayaan Natal tidak seharusnya digelar di tempat terbuka. Selain itu, PGI khawatir perayaan Natal di Monas ditunggangi maksud politis.

Saat menggelar konferensi pers di daerah Salemba, Jakarta Pusat pada hari ini, Ketua Umum PGI DKI Jakarta Manuel Raintung berpendapat bahwa Monas dibangun bukan dalam rangka kepentingan pengumpulan massa yang ingin mendorong kepentingan tertentu. Lantaran itulah, PGI menginginkan agar monas dijaga, dipelihara supaya bisa memperkokoh kehidupan bersama.

Meski demikian, menurut dia, PGI tidak mempermasalahkan jika ada lembaga gereja lain yang tetap ikut dalam perayaan Natal di Monas.

PGI juga telah bertemu dengan Pemprov DKI dan menyarankan agar penyelenggaraan Natal tidak diselenggarakan di Monas melainkan di tempat yang tertutup. Saran PGI ialah perayaan Natal digelar di dua tempat berbeda secara bersamaan, yakni di JIExpo Kemayoran dan Glodok Kemayoran.

Baca juga artikel terkait NATAL 2017 atau tulisan lainnya dari Hendra Friana

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Hendra Friana
Penulis: Hendra Friana
Editor: Addi M Idhom

Artikel Terkait

Aksi Lilin Untuk Nduga
Rabu, 26 Des 2018

Aksi Lilin Untuk Nduga

Politik Perayaan Natal ala Jokowi
Mild report
Jumat, 29 Des 2017

Politik Perayaan Natal ala Jokowi