tirto.id - Tanggal 12 Desember menjadi peringatan banyak hari penting nasional maupun internasional. Lantas, hari apa saja yang diperingati?
Setidaknya terdapat empat peringatan yang jatuh pada 12 Desember yaitu Hari Bhakti Transmigrasi dan Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) yang dirayakan di Indonesia.
Sementara dua hari penting lainnya dirayakan dalam skala internasional yaitu Hari Netralitas Internasional dan Hari Cakupan Kesehatan Universal Internasional.
Keempat hari besar tersebut memiliki sejarah dan makna yang berbeda. Pada artikel ini memuat makna penting empat hari besar yang diperingati pada 12 Desember 2024.
Apa Hari Nasional 12 Desember?
Di Indonesia, setiap tanggal 12 Desember diperingati sebagai Hari Bhakti Transmigrasi dan Harbolnas.
Pada tahun ini diperingati Hari Bhakti Transmigrasi yang ke 73. Transmigrasi menjadi bagian dari program inisiatif pemerintah.
Sementara Harbolnas menjadi perayaan belanja online sebagai upaya memajukan industri e-commerce di Indonesia.
1. Hari Bhakti Transmigrasi
Hari Bhakti Transmigrasi (HBT) diperingati pada tanggal 12 Desember setiap tahunnya. Pada 2024 menjadi peringatan yang ke 73 Hari Bhakti Transmigrasi dan jatuh pada hari Kamis.Transmigrasi merupakan proses memindahkan sebagian penduduk di wilayah yang padat ke wilayah yang lebih renggang.
Transmigrasi pertama dilaksanakan pada 12 Desember 1950 oleh Pemerintah Indonesia dengan memindahkan penduduk dari Jawa Tengah ke Lubuk Linggau dan Lampung.
Kala itu, pemerintah memberangkatkan 25 Kepala Keluarga dengan total 98 jiwa. Dari total tersebut, 23 KK dipindahkan ke Lampung sementara 2 KK lainnya dipindahkan ke Lubuklinggau.
Adapun tujuan transmigrasi kala itu untuk memeratakan jumlah penduduk, mengurangi angka pengangguran, meningkatkan kesejahteraan warga transmigrasi, meningkatkan pertumbuhan ekonomi negara dan menjaga wilayah NKRI.
Sebagai program pemerintah, pelaksanaan transmigrasi memiliki dasar hukum yaitu Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 1997 tentang Transmigrasi (sebelumnya UU Nomor 3 Tahun 1972) dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Transmigrasi (sebelumnya PP No. 42 Tahun 1973), ditambah beberapa keputusan dan pendukung Presiden.
Hari pertama kali pemberangkatan transmigrasi itulah dijadikan sebagai peringatan HBT yang diperingati setiap tahunnya, yakni pada 12 Desember.
2. Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas)
Harbolnas pertama kali dihelat di Indonesia pada 12 Desember 2012 dengan jargon menarik: 12.12.12. Ada beberapa retail online yang turut meramaikan pergelaran nasional belanja online perdana ini, termasuk Lazada, Zalora, BerryBenka, PinkEmma, Bilna, Traveloka, Luxola, Persebaya Store, dan beberapa lini e-commerce lainnya.Walau terbilang baru, Harbolnas cukup memikat antusias masyarakat. Saat ini, Harbolnas tidak hanya dikembangkan oleh retail online saja. Beberapa bank dan UMKM juga turut meramaikan Harbolnas dengan beragam promo menarik.
Sementara itu, Lazada sebagai salah satu perintis Harbolnas tidak sekadar berupaya meraup keuntungan sebesar-besarnya, tetapi juga mengkampanyekan belanja dengan cara online kepada masyarakat luas. Maka dibuatlah gagasan, jika semua retail e-commerce bergabung ketika Harbolnas berlangsung, hasil penjualan bersama yang lebih besar akan bisa dicapai, alih-alih bersaing satu sama lain.
Sebagai tambahan informasi, Harbolnas serupa dengan Cyber Monday. Sebuah perayaan belanja online yang ada di Amerika Serikat, Kanada, Inggris, Jerman, dan Jepang.
Berdasarkan data terbaru, setidaknya ada 33 juta orang yang berpartisipasi dalam Harbolnas 2023. Sementara itu, nilai rata-rata belanja masyarakat pada momen promo Harbolnas sebesar Rp 311.000. Nilai rata-rata ini meningkat dibanding Harbolnas tahun 2022.
Apa Hari Internasional 12 Desember?
Terdapat dua hari besar Internasional yang jatuh pada tanggal 12 Desember yaitu Hari Netralitas Internasional dan Hari Cakupan Kesehatan Universal Internasional.
1. Hari Netralitas Internasional
Majelis Umum Perserikatan Bangsa Bangsa mendeklarasikan 12 Desember sebagai Hari Netralitas Internasional. Netralitas menjadi konsep penting bagi PBB untuk menjalin kerjasama dan meningkatkan kepercayaan negara-negara anggotanya.Dilansir dari laman United Nations, netralitas merupakan status hukum yang muncul dari sikap suatu negara untuk tidak memihak (abstain) semua bentuk keterlibatan pada perang di negara-negara lain. Netralitas juga berarti memelihara sikap tidak memihak dan mendapat pengakuan dari pihak yang berperang atas ketidakberpihakan itu.
Sejarah Hari Netralitas Internasional tidak lepas dari peristiwa pernyataan status netralitas yang dilakukan Swiss pada tahun 1815. Pernyataan status netral yang dilakukan Swiss membuat ribuan pengungsi memperoleh tempat berlindung yang aman di negara tersebut bertahun-tahun.
Kendati demikian, Turkmenistan adalah satu-satunya negara yang telah diakui netral oleh PBB melalui resolusi 50/80 yang ditetapkan pada sidang Majelis Umum PBB, 12 Desember 1995.
Resolusi tersebut lantas diadopsi dalam Majelis Umum PBB pada 2 Februari 2017. PBB mencatat ada hubungan antara perdamaian dan Agenda 2030 untuk pembangunan berkelanjutan. Hal tersebut kemudian memicu deklarasi yang menyebutkan bahwa tanggal 12 Desember ditetapkan sebagai Hari Netralitas Internasional.
Kemudian, netralitas juga dianggap berkontribusi pada penguatan perdamaian dan keamanan internasional serta mengembangkan hubungan yang saling menguntungkan di antara negara-negara di dunia.
2. Hari Cakupan Kesehatan Universal Internasional
Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa menetapkan 12 Desember sebagai Hari Cakupan Kesehatan Universal Internasional pada tahun 2017. Tanggal tersebut dipilih untuk mengenang resolusi PBB tahun 2012 tentang komitmen global terhadap Kesehatan universal.Peringatan tersebut merupakan komitmen global bahwa setiap orang harus memiliki akses Kesehatan yang berkualitas,terjangkau, adil dan merata tanpa mengalami kesulitan finansial.
Selain itu, Hari Cakupan Kesehatan Universal Internasional bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan perlunya sistem kesehatan yang kuat dan tangguh serta cakupan kesehatan universal.
Salah satu implementasi adanya komitmen global tersebut yang diterapkan di Indonesia ialah program Jaminan Kesehatan Nasional yang dikelola oleh BPJS Kesehatan. Program tersebut bertujuan untuk memberikan perlindungan Kesehatan bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Penulis: Sarah Rahma Agustin
Editor: Balqis Fallahnda & Dipna Videlia Putsanra