tirto.id - Agus Harimurti Yudhoyono selaku salah satu kandidat Gubernur DKI Jakarta 2017 tak mempermasalahkan jika dirinya tak didukung oleh dua kader Partai Demokrat, yakni Ruhut Sitompul dan Hayono Isman. Bagi anak dari mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu, di negara yang menganut demokrasi, segala pilihan politik mesti dihargai.
"Semua orang pasti punya pandangan, ini demokrasi, ya kita hargai lah," ujar Agus dijumpai di acara "Tjanting Fun Day", Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (2/10/2016).
Agus juga tak mempermasalahkan jika sejumlah orang menganggapnya masih "hijau" untuk terjun dan bertarung di dunia politik. Ia justru bersyukur sebab kehadirannya menjadi alternatif. Ia mengembalikan segala pilihan ke masyarakat Jakarta sendiri. Ia yakin orang-orang di ibukota bisa menilai sendiri bahwa setiap calon gubernur memiliki plus dan minusnya.
"Semua orang punya titik awal, usia muda itu relatif, bisa dibandingkan dengan politisi lain di dalam maupun luar negeri, tingkat lokal maupun tingkat nasional. Jadi, insha Allah saya ingin terus belajar. Saya memahami ini adalah awal saya di politik tetapi saya juga punya pengalaman dan saya siap untuk belajar dengan siapa pun,” katanya.
"Saya tidak baru lahir, tetapi sudah mengalami ataupun mengikuti karir militer itu juga saya pikir pengalaman yang baik," imbuhnya.
Ruhut Tak Terlihat Lagi di Cikeas
Terkait pemberontakan kadernya, saat dikonfirmasi secara terpisah politisi Demokrat Roy Suryo mengatakan bahwa Ruhut dan Hayono secara de facto sudah tidak dianggap lagi oleh kader partai sebab yang bersangkutan tidak pernah terlihat lagi di kantor DPP Partai Demokrat selama hampir satu bulan belakangan.
”Mereka tidak pernah terlihat lagi di Wisma Proklamasi maupun Cikeas. Artinya secara de facto sudah tidak dianggap oleh kader," ujar Roy Suryo kepada Antara.
Belakangan Ruhut dan Hayono memang dikabarkan tidak bersedia mendukung Agus-Sylviana. Keduanya justru mendukung pasangan Ahok-Djarot Saiful. Roy mengatakan keduanya akan segera diproses oleh Komite Pengawas Partai Demokrat untuk mempertanggungjawabkan perbedaan sikapnya tersebut.
Terkait sanksi yang pernah disampaikan Roy, karena Ruhut tak patuh keputusan Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat, Roy menyampaikan hal tersebut sedang diproses Dewan Kehormatan Demokrat. "Itu kan sudah di Dewan Kehormatan. Biarkan berjalan. Kami juga sudah lupa punya kader bernama Ruhut," ungkapnya.
Sementara itu, Roy menyampaikan bahwa SBY dalam hal ini akan mengikuti keputusan Dewan Kehormatan untuk putusan akhir. "Pak SBY engga menganggap. Artinya, beliau taat azas apapun keputusannya. Beliau juga tidak akan mendahului. Jadi ya senyumin saja," pungkas Roy.
Sylviana Hadiri Peringatan Hari Batik Nasional
Sementara itu kandidat Wakil Gubernur DKI Jakarta yang berpasangan dengan Agus, Sylviana Murni, menghadiri peringatan Hari Batik Nasional yang diadakan Kwarda Pramuka Provinsi DKI Jakarta di Gedung Sarinah, Jakarta.
Turut hadir dalam acara itu istri Presiden ke-6 RI, Ani Susilo Bambang Yudhoyono. Dalam peringatan Hari Batik Nasional itu, Sylviana bersama Ani Yudhoyono jalan santai dari Gedung Sarinah menuju Bundaran Hotel Indonesia.
Acara jalan santai itu, dimeriahkan dengan kesenian Betawi seperti ondel-ondel dan musik gambang kromong. Sylviana yang juga Ketua Kwarda Pramuka Provinsi DKI Jakarta itu mengenakan pakaian pramuka lengkap berjalan bersama rombongan menyapa para peserta "Car Free Day" yang berada di sepanjang Jalan M.H. Thamrin.
Penulis: Akhmad Muawal Hasan
Editor: Akhmad Muawal Hasan