Menuju konten utama

Tahap Perkembangan Sistem Pencernaan Bayi: dari Mulut hingga Dubur

Tahap perkembangan sistem pencernaan bayi: dari fase janin, setelah lahir dan mulai dari mulut hingga ke dubur.

Tahap Perkembangan Sistem Pencernaan Bayi: dari Mulut hingga Dubur
Ilustrasi Bayi makan bubur. foto/Istockphoto

tirto.id - Setiap bagian saluran pencernaan memiliki fungsi khusus yang bekerja dalam pengangkutan dan pencernaan makanan yang penting untuk pertumbuhan bayi.

Pencernaan pada bayi yang minum Air Susu Ibu (ASI) memainkan fungsi penting mulai dari penyerapan antibodi pelindung yang melawan bakteri dan virus hingga membangun bakteri usus yang sehat.

Dikutip dari Live Strong, saluran pencernaan bayi tidak berfungsi sepenuhnya dan rentan terhadap infeksi. Apa pun yang masuk ke mulut bayi pasti akan masuk ke saluran pencernaannya, yang belum siap untuk melawan bakteri dan patogen lainnya.

Dalam enam bulan pertama, sistem pencernaan bayi akan mengalami perubahan besar karena mengembangkan kemampuan untuk menghasilkan enzim untuk mencerna makanan dan antibodi untuk melindungi dirinya sendiri.

Selama masa kehamilan, bayi menerima nutrisi dan membuang produk limbah melalui plasenta. Saat lahir, hal ini berubah secara tiba-tiba, yang artinya sistem pencernaan bayi masih belum sempurna.

Akibatnya, ia bisa kehilangan hingga 10 persen dari berat badannya di hari-hari pertama hidupnya, saat ia menyesuaikan diri dengan sistem pencernaannya.

Begitu bayi mendapat makan pertamanya setelah lahir, sistemnya akan mulai bekerja mencerna susunya dan memecah kotoran menjadi kotoran.

Menurut laman Baby Centre,semuanya dimulai pada lima minggu kehamilan, ketika lapisan sel di bagian bawah tubuh embrio bayi menggulung menjadi tabung panjang. Tabung ini akan berkembang menjadi saluran pencernaannya.

Sekitar seminggu kemudian, saluran pencernaan awalnya mulai terbentuk menjadi tiga bagian utama, yakni:

  1. Bagian depan, yang menjadi pipa makanan (kerongkongan) bayi, lambung, hati, dan pankreas.
  2. Usus tengah, yang berisi sebagian besar usus kecilnya dan dua pertiga dari usus besar.
  3. Usus belakang, yang berisi sisa usus besar, rektum, dan saluran anus.

Infografik SC Sistem Pencernaan Bayi
Infografik SC Sistem Pencernaan Bayi. tirto.id/Fuad

Anatomi & Fisiologi Saluran Pencernaan Bayi

Berikut ini anatomi pencernaan bayi dari saat makanan masuk ke mulut sampai masuk ke popok bayi dan fungsi-fungsinya yang terjadi di sepanjang waktu seperti dikutip dari situs Very Well Family:

Mulut

Mulut bayi berperan untuk menerima makanan dan juga tempat dimulainya pencernaan beberapa nutrisi. Beberapa bayi baru lahir mungkin mengalami kesulitan menempel atau masalah yang berkaitan dengan kondisi seperti bibir sumbing atau celah langit-langit.

Kerongkongan

Esofagus ini adalah saluran yang menghubungkan mulut ke perut dan memiliki dua tugas utama mendorong makanan atau cairan dari mulut ke perut dan menghentikan aliran balik, atau refluks, isi perut.

Perut

Lambung ini bertanggung jawab untuk menyimpan makanan yang tertelan, menggabungkan dan menghancurkan makanan, dan mengatur ekskresi isi perut ke dalam duodenum, bagian pertama dari usus kecil.

Pencernaan terjadi dalam tiga fase sefalik (dimulai oleh saraf vagus ketika seseorang melihat dan mencium bau makanan), lambung (disebabkan oleh makanan yang masuk dan dikendalikan oleh gastrin), dan usus (diatur oleh hormon yang dilepaskan di usus kecil).

Usus halus

Usus halus ini adalah organ mirip tabung yang dipisahkan menjadi tiga bagian, yakni duodenum, jejunum, dan ileum. Ini memiliki pekerjaan besar untuk dilakukan karena bertanggung jawab atas pencernaan dan penyerapan nutrisi, vitamin, elemen jejak, cairan, dan elektrolit.

Pada dasarnya, makanan asam yang dicerna sebagian dari perut dikombinasikan dengan sekresi dasar dari pankreas, hati dan kelenjar usus.

Enzim pencernaan dari sekresi tersebut bertanggung jawab atas sebagian besar proses pencernaan di usus kecil — enzim tersebut memecah protein ASI menjadi asam amino; karbohidrat ASI menjadi glukosa dan monosakarida lainnya; dan lemak ASI menjadi gliserol dan asam lemak.

Dinding usus harus sangat kuat untuk menangani pekerjaan yang dilakukannya. Kekuatannya berasal dari fakta bahwa ia memiliki empat lapisan berbeda; serosa, muskularis, submukosa, dan muskosa. Permukaan usus meningkat pesat dengan adanya vili dan mikrovili di mana produk akhir pencernaan diserap.

Usus besar

Kolon melengkung ke atas dari ujung usus kecil, melintasi perut dan turun ke rektum. Ini sebagian besar bertanggung jawab atas penyerapan air dan elektrolit.

Dubur

"Sfingter O'Beirne" mengatur aliran limbah dari kolon sigmoid ke dalam rektum, yang merupakan tempat penyimpanan produk limbah pencernaan. Sfingter anal internal dan eksternal mengatur aliran kotoran dari rektum.

Jadi, bagian-bagian dari sistem pencernaan akan bekerja sama untuk mengambil makanan, mengangkutnya ke dan melalui sistem gastrointestinal (GI), memecahnya secara mekanis dan kimiawi, serta menyerap nutrisi, kemudian menghilangkan bahan berlebih sebagai limbah.

Baca juga artikel terkait BAYI atau tulisan lainnya dari Dhita Koesno

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Dhita Koesno
Editor: Agung DH