Menuju konten utama

Tabloid Indonesia Barokah Tersebar, TKN: Ini Malah Merugikan Kami

TKN menganggap terbitnya Tabloid Indonesia Barokah malah merugikan paslon nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf karena dituduh sebagai pembuat kontennya.

Tabloid Indonesia Barokah Tersebar, TKN: Ini Malah Merugikan Kami
Ketua Bawaslu Kota Tangerang Agus Muslim menunjukan Tabloid Indonesia Barokah yang berhasil diamankan dari sebuah masjid di Kantor Bawaslu Kota Tangerang, Tangerang, Banten, Kamis (24/1/2019). ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal.

tirto.id - Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma’ruf Amin merasa tidak ada keuntungan yang didapat oleh Jokowi-Ma’ruf akibat peredaran Tabloid Indonesia Barokah. Direktur Komunikasi Politik TKN Usman Kansong justru menganggap terbitnya Indonesia Barokah malah merugikan paslon nomor urut 01 tersebut.

Usman mengaku bahwa sampai sekarang TKN belum mengetahui siapa penyebar dan pembuat tabloid tersebut. Dia menuturkan bahwa TKN mendukung penuh kinerja Badan Pengawas Pemilu untuk bisa mencari siapa pelakunya.

“Jadi jangan terkesan kita yang udah dituduh saja mengambil keuntungan, kita malah dirugikan dengan itu,” ucap Usman kepada Tirto, Jumat (25/1/2019).

Usman justru mendorong pihak-pihak yang merasa dirugikan dengan adanya artikel tersebut untuk melapor.

Meski dari segi substansi tulisan, Usman mengatakan belum ada pengaruh ke elektoral Jokowi-Ma’ruf, tetapi akibat adanya penyebaran Tabloid Indonesia Barokah, isu yang beredar adalah TKN sengaja menyebar tabloid untuk menyudutkan Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno.

“Ya rugi lah kita, dalam arti terbentuklah image seolah-olah kita yang membuat,” tegas Usman. “Padahal teorinya gampang, siapa yang membikin, dia yang paling mendapat keuntungan. Kita nggak ada untung apa-apa. Orang elektoral Jokowi sudah bagus, ngapain buat gitu-gitu.”

Dari hasil survei Indikator Politik Indonesia yang dirilis pada awal Januari 2019, elektabilitas Jokowi-Ma’ruf dan Prabowo-Sandi memang terpaut cukup jauh. Jokowi-Ma’ruf unggul dari pasangan Prabowo-Sandi dengan rentan angka 20,1 persen. Usman menegaskan pihaknya tidak perlu membuat tabloid semacam itu untuk efek elektoral jika melihat kondisi tersebut.

“Jadi yang panik itu siapa sebetulnya?” katanya lagi.

Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno, Ferdinand Hutahaean menyatakan bahwa kubunya mendapat kerugian. Tabloid Indonesia Barokah, menurut Ferdinand, isi kontennya hanya seputar Prabowo, termasuk kasus Ratna Sarumpaet.

Yang kedua, tabloid tersebut juga tidak melakukan klarifikasi ke kubu Prabowo-Sandi secara langsung, tetapi hanya menyadur dari berbagai media pemberitaan nasional. Ketiga, judul yang dibuat oleh Indonesia Barokah, kata Ferdinand, mengarahkan agar masyarakat antipati pada Prabowo-Sandi.

Beberapa artikel tersebut antara lain “Reuni 212: Kepentingan Umat atau Kepentingan Politik?” dan “Prabowo Marah Media Dibelah.”

“Indonesia Barokah tabloid fitnah dan tabloid kampanye hitam yang ditujukan untuk menyerang Prabowo-Sandi. Kami menduga tabloid ini punya keterkaitan dengan 01. Setidak-tidaknya ini dilakukan simpatisan oleh pendukung 01,” kata Ferdinand kepada Tirto, Kamis (24/1/2019).

Baca juga artikel terkait PILPRES 2019 atau tulisan lainnya dari Felix Nathaniel

tirto.id - Politik
Reporter: Felix Nathaniel
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Maya Saputri