tirto.id - Bakal Calon Wakil Gubernur Jakarta, Suswono, mengatakan akan mendorong gerakan urban farming rumahan untuk mengatasi masalah kekurangan pangan pada warga Jakarta.
Dia menyebut gerakan ini akan menjadi salah satu program yang dijalankan oleh pasangan Ridwan Kamil-Suswono apabila terpilih sebagai Kepala Daerah di Jakarta.
Hal ini disampaikan Suswono saat menemui wartawan pada kegiatan “Perkenalan dan Penguatan Ketahanan Pangan” di Kebun Insan Mulia, Pengadegan, Pancoran, Jakarta Selatan, Rabu (18/9/2024).
"Gerakan nanti urban farming adalah salah satu yang akan kita galakkan kalau pasangan RIDO (Ridwan Kamil-Suswono) ini terpilih," katanya.
Mantan Menteri Pertanian ini menekankan proses kolaborasi terhadap ketersediaan pangan di Jakarta.
"Pasti harus kolaborasi dengan daerah-daerah atau wilayah-wilayah yang jadi sumber pangan. Apa nanti berasnya atau di agrokulturalnya, itu nanti dengan daerah kolaborasi," kata dia.
Lebih lanjut Suswono menyebut pentingnya pemanfaatan lahan terbuka di Jakarta. Menurutnya, dimulai dari upaya sederhana dapat menciptakan kontribusi nyata bagi keberlanjutan pangan.
"Sekecil apa pun area, area yang masih terbuka, yang terlantar bisa didayagunakan untuk membantu memproduksi ketahanan pangan minimal untuk keluarga masing-masing, di pekarangan kecil itu bisa," kata dia.
Dia mencontohkan soal memelihara ayam. Menurutnya, hal ini merupakan sebuah upaya dalam meningkatkan pangan keluarga. Paling tidak, tambahnya, kebutuhan protein keluarga dapat terpenuhi.
"Pelihara ayam sekadar 2-4 ekor kan tiap hari ada telur, paling tidak sudah menopang proteinnya seperti itu," ujarnya.
Selain itu, Suswono menyebut soal pemanfaatan ruang terbatas di perkotaan untuk pertanian. Dia berharap, nantinya masyarakat dapat memanfaatkan lahan atap rumah dengan dibuat dak untuk membangun pertanian.
"Makanya nanti kan di RW-RW yang memang memungkinkan, itu ada area katakanlah tadi sebetulnya bisa dilakukan misalnya di atas rumah," ujarnya.
"Makanya harapannya rumah-rumah yang ke depan ini jangan dipakai genteng, tapi di dak aja, nah di atas rumah itu kan bisa membangun pertanian," sambung Suswono.
Ia menekankan pendekatan ini tidak hanya berdampak pada ketahanan pangan, tetapi juga memberikan manfaat lingkungan yang lebih besar.
"Areanya kan sebenarnya besar, begitu luas untuk perkantoran, untuk hotel, coba kalau pasokan sayurnya, supply (pemasok) hotelnya oleh hotelnya itu sendiri, di samping juga atau mungkin fokusnya bisa untuk penghijauan supaya juga untuk mengurangi polusi, jadi nanti dampaknya sangat luas," pungkasnya.
Penulis: Rahma Dwi Safitri
Editor: Irfan Teguh Pribadi