Menuju konten utama

Survei Poltracking: Luthfi-Taj Yasin 52,2%, Andika-Hendi 31,4%

Selisih 20-21 persen masih bisa berubah dalam sisa waktu dua bulan. Persaingan bisa jadi akan semakin sengit. 

Survei Poltracking: Luthfi-Taj Yasin 52,2%, Andika-Hendi 31,4%
Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jateng Andika Perkasa (kedua kanan) dan Hendrar Prihadi (kanan) serta pasangan Cagub dan Cawagub Jateng Ahmad Luthfi (kiri) dan Taj Yasin (kedua) menunjukkan nomor urut mereka saat Rapat Pleno Terbuka Pengundian dan Penetapan Nomor Urut Pasangan Cagub dan Cawagub Jateng 2024 di Kantor KPU Provinsi Jateng, Kota Semarang, Jawa Tengah, Senin (23/9/2024). Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jateng Andika Perkasa dan Hendrar Prihadi mendapat nomor urut satu sementara Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jateng Ahmad Luthfi dan Taj Yasin mendapat nomor urut dua. ANTARA FOTO/Aji Styawan/aww.

tirto.id - Poltracking Indonesia merilis hasil survei terbaru terkait Pilkada Jawa Tengah 2024. Pada simulasi pasangan cagub-cawagub dengan menggunakan surat suara, pasangan Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maimoen memperoleh elektabilitas sebesar 52,2 persen. Lebih besar dari pasangan Andika Perkasa-Hendar Prihadi yang memperoleh 31,4 persen.

Hasil survei dipaparkan langsung oleh Direktur Eksekutif Poltracking, Hanta Yuda AR, dalam webinar bertajuk “Peta Elektoral Pilkada Jawa Tengah 2024: Pertarungan Para ‘Bintang’” yang disiarkan melalui kanal YouTube Poltracking TV, Selasa (24/9/2024).

“Angka [selisih] 20-21 persen ini angka yang tidak terlalu jauh kalau kita perhatikan dengan sisa dua bulan. Dua bulan ini waktu yang cukup untuk menjadi angka ini cukup dinamis selisihnya,” ujar Hanta.

Sebanyak 16,4 persen yang belum menentukan pilihan dengan alasan tidak tahu/tidak menjawab. Dia menjelaskan, sampai saat ini masih sangat mungkin terjadinya pergeseran antara kedua pasangan calon yang berkontestasi di Pilkada Jawa Tengah.

“Tapi karena pilkada masih berlangsung dua bulan lagi, maka kemungkinan dinamika politiknya, apakah yang tidak tahu atau tidak jawab ini bisa bergeser ke mana. Kemudian apakah ada pergeseran nantinya, ini sangat mungkin,” jelas dia.

“Jadi saya kerap mengatakan, kalau pilkada kurang dari satu minggu, pilkada hanya berlangsung 3 hari lagi misalnya, ini sudah bisa diprediksi pemenangnya,” sambung Hanta.

Dia menambahkan, terkait pergeseran angka, ada berbagai variabel yang akan memengaruhi.

“Misalnya bagaimana efektivitas sosialisasi dan evaluasi sosialisasi dan kampanye kandidat nanti selama dua bulan. Bagaimana kemudian performa debat kandidat secara terbuka, bagaimana penguasaan masalah, penyampaian gagasan visi misi program dan public speaking-nya seperti apa, itu akan berpengaruh,” tutur Hanta.

Selain itu, kata dia, bagaimana program yang ditawarkan kepada publik juga berkemungkinan mengubah peta elektoral diperkuat dengan jawaban tidak tahu/tidak jawab masih cukup tinggi.

Survei Poltracking dilakukan menggunakan metode stratified multistage random sampling yang dilakukan pada tanggal 8-14 September 2024. Sampel pada survei ini adalah 1200 responden dengan margin of error ± 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Klaster survei menjangkau 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah secara proporsional berdasar data jumlah daftar pemilih tetap (DPT) 2024, sedangkan stratifikasi survei ini adalah proporsi jenis kelamin pemilih.

Pengumpulan data dilakukan oleh pewawancara terlatih melalui wawancara tatap muka dengan menggunakan teknologi aplikasi terhadap responden yang telah terpilih secara acak. Setiap pewawancara mewawancarai 10 responden untuk setiap satu desa atau kelurahan terpilih.

Baca juga artikel terkait PILKADA 2024 atau tulisan lainnya dari Rahma Dwi Safitri

tirto.id - Politik
Reporter: Rahma Dwi Safitri
Penulis: Rahma Dwi Safitri
Editor: Irfan Teguh Pribadi