tirto.id -
Hasil survei Indikator Politik Indonesia menggambarkan tingkat elektabilitas pasangan calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo-Ma'ruf Amin unggul dibanding pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Salahudin Uno.
Berdasarkan survei yang dilakukan Indikator pada 1-6 September 2018 terhadap 1.220 responden, elektabilitas Jokowi-Ma'ruf sebesar 57,7 persen, sementara elektabilitas Prabowo-Sandiaga berada sekitar 25,4 persen di bawahnya. Indikator mencatat elektabilitas Prabowo-Sandiaga sebesar 32,3 persen.
Meski demikian, saat menyampaikan hasil survei di Jakarta, Rabu (26/9/2018), Direktur Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan hasil tersebut masih belum bisa dijadikan patokan paslon mana yang lebih unggul elektabilitasnya.
"Karena Pilpres masih tujuh bulan lagi partai pendukung Pak Jokowi belum bisa bernafas lega. Angka 57 persen, meski lebih tinggi dari Pak Prabowo, Belanda masih jauh. Pemilunya April. Buat pendukung Pak Jokowi, 57 persen pun harus dijadikan pemecut untuk meningkatkan elektabilitas," jelas Muhtadi.
Kemungkinan pemilih untuk mengubah pilihannya pun terbuka lebar. Soal konsistensi pilihan pasangan capres-cawapres, menurut temuan Indikator, sebagian besar responden menyatakan memang kecil kemungkinannya bagi mereka untuk mengubah pilihan. Responden yang tergolong dalam kategori tersebut mencakup sebanyak 44,8 persen. Namun, demikian sebanyak 25 persen responden menyatakan masih besar atau sangat besar pilihannya berubah.
"Kalau kemudian ada isu-isu yang gagal dijelaskan pemerintah, ada kemungkinan elektabilitas Pak Jokowi turun," ujar Muhtadi.
Survei Indikator dilakukan di 34 provinsi dengan margin of error sebesar kurang lebih 2,9 persen.
Baca juga artikel terkait PILPRES 2019 atau tulisan lainnya dari Husein Abdulsalam
tirto.id - Politik
Reporter: Husein Abdulsalam
Penulis: Husein Abdulsalam
Editor: Maya Saputri
Penulis: Husein Abdulsalam
Editor: Maya Saputri