tirto.id - Calon wakil presiden nomor urut 2, Muhaimin Iskandar menanggapi hasil survei Centre for Strategic and International Studies (CSIS) yang menempatkan dia dan Anies Baswedan di nomor urut dua setelah pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Menurutnya dari hasil survei tersebut menunjukkan pasangan Anies-Muhaimin memiliki potensi kekuatan di Jawa Timur.
"InsyaAllah yang sama, saingannya juga sama," kata Muhaimin di Banyuwangi pada Kamis (28/12/2023).
Muhaimin menilai bahwa elektabilitas CSIS 26,1 persen tergolong rendah dibanding dengan survei internalnya. Meski demikian, sosok yang akrab disapa Cak Imin tersebut menerima hasil survei sebagai masukan.
"Bersyukur kita naikkan, tapi di survei-survei internal kami lebih dari kenaikan. Meski demikian setiap lembaga survei punya objektifitas dan subjektifitas masing-masing," kata Cak Imin.
Cak Imin juga menambahkan bahwa saat ini suara partainya mendominasi dalam setiap perolehan suara di Jawa Timur. Baik di level DPRD kabupaten/kota, provinsi hingga DPR RI.
"Pokoknya urusannya sederhana, PKB harus menang di Jawa Timur. Kalau PKB menang, AMIN pasti menang," kata Cak Imin.
Mahfud Tak Percaya Hasil Survei CSIS
Calon wakil presiden (cawapres) Mahfud MD menanggapi survei elektabilitas pasangan capres-cawapres versi CSIS. Hasil survei menyebutkan elektabilitas pasangan nomor urut tiga paling rendah.
Mahfud mengaku tidak mempercayai hasil survei mana pun, termasuk hasil survei CSIS. Menurut dia, survei hanya ada untuk menekan psikologis seseorang.
"Itu hanya untuk menekan psikologis saja, untuk menakut-nakuti orang. Saya ndak percaya sama sekali," ungkapnya kepada awak media, Kamis (28/12/2023).
Sebelumnya, Departemen Politik dan Perubahan Sosial CSIS merilis survei pada Rabu (27/12/2023). Dalam survei ini, pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka menjadi paling unggul dengan elektabilitas 43,7 persen.
Kemudian disusul Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar 26,1 persen dan pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD menjadi paling rencah dengan elektabilitas 19,4 persen.
Ketua Departemen Politik dan Perubahan Sosial CSIS Arya Fernandes menyampaikan bahwa survei tersebut dilakukan pada 13-14 Desember 2023. Bertepatan sehari setelah debat Pilpres 2024 yang pertama.
"Jadi ini peta yang kami dapatkan setelah debat pertama berlangsung. Ketiga calon masih ada waktu dan harapan untuk menentukan kerja politik, kedua situasi bisa aja ada perubahan tipis naik atau turun karena ada debat, jadi putaran debat masih ada 3 kali. Ketiga aktivitas mobilitas kampanye paslon," kata Arya dalam YouTube CSIS.
Di sisi lain, merujuk hasil survei yang berbeda, tampaknya peringkat elektabilitas usai debat kedua selaras dengan survei CSIS.
Lembaga Indikator Politik Indonesia melakukan survei pada periode 23-24 Desember 2023. Dengan demikian, survei ini berlangsung selepas acara debat pertama dan kedua capres cawapres Pemilu 2024.
Hasil survei menempatkan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka berada di peringkat pertama. Mereka memperoleh dukungan sebanyak 46,7 persen.
Di lain sisi, pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD mendapatkan 24,5 persen. Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar menempati peringkat ketiga via 21 persen. Sementara yang tidak menjawab atau tidak tahun mencapai 7,8 persen.
Penulis: Irfan Amin
Editor: Dwi Ayuningtyas