tirto.id - Bank Indonesia menyatakan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Oktober 2020 hanya mencapai 79 poin. Angka itu mengalami penurunan dari survei konsumen BI yang dilakukan per September 2020 di angka 83,4 poin. Posisinya semakin menjauhi angka 100 yang berarti semakin pesimistis.
“Survei Konsumen Bank Indonesia mengindikasikan perbaikan keyakinan konsumen masih tertahan pada Oktober 2020,” ucap Kepala Departemen Komunikasi BI Onny Widjanarko dalam keterangan tertulis, Senin (9/11/2020).
Onny mengatakan komponen lain dalam survei konsumen Oktober 2020 juga menunjukkan Indeks Kondisi Ekonomi (IKE) saat ini juga mengalami pelemahan. Angkanya kini hanya 51,5 poin memburuk dari September 2020 yang mencapai 54,1 poin.
“Melemah seiring keyakinan konsumen terhadap penghasilan dan ketersediaan lapangan kerja yang menurun. Hal tersebut ditengarai sebagai dampak dari belum pulihnya aktivitas ekonomi dan penghasilan masyarakat akibat pandemi COVID-19,” ucap Onny.
Sementara itu, Indeks Ekspektasi Kondisi Ekonomi (IEK) untuk perkiraan ke depan juga mengalami penurunan. Skor Oktober 2020 hanya 106,6 poin lebih rendah dari September 2020 112,6 poin.
Meski di bawah, ia bilang angka ini masih relatif baik. Sebab berada di atas level 100 yang artinya ekspektasi konsumen masih cukup baik.
“Ekspektasi konsumen terhadap kondisi ekonomi ke depan masih cukup kuat didukung oleh ekspektasi terhadap penghasilan dan ketersediaan lapangan kerja ke depan.” ucap Onny.
Sejalan dengan pemburukan ekspektasi dan keyakinan konsumen ini, Badan Pusat Statistik (BPS) juga mencatat tren serupa. Per Oktober 2020 inflasi inti yang menjadi ukuran daya beli dan permintaan terus melemah.
Per Oktober 2020 hanya mencapai 1,74 persen year on year (yoy). Turun dibanding September 2020 yang sudah mencapai 1,86 persen yoy dan menurut BPS angka inflasi inti Oktober 2020 masih lebih rendah dari inflasi inti Oktober 2019 secara yoy.
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Gilang Ramadhan