Menuju konten utama
Pilpres 2019:

Survei Alvara: Jokowi Kuat di Isu Agama, Prabowo Kuat di Isu Ekonom

Menurut Alvara, Jokowi unggul di isu berbasis agama dan Prabowo unggul di isu ekonomi.

Survei Alvara: Jokowi Kuat di Isu Agama, Prabowo Kuat di Isu Ekonom
Bakal capres-cawapres Pilpres 2019, Joko Widodo dan Ma'ruf Amin berbincang seusai menjalani tes kesehatan di RSPAD, Jakarta, Minggu (12/8/2018). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

tirto.id - CEO Alvara Research Center Hasanuddin Ali memprediksi akan ada tiga isu besar yang beredar pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019, salah satunya isu agama.

"Satu, populisme berbasis agama. Kedua, suara pemilih muda. Ketiga, isu ekonomi," katanya di Hotel Oria, Jakarta Pusat, Minggu (26/8/2018).

Ali pun menganalisis masing-masing kekuatan pasangan calon, baik pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan pasangan Prabowo-Sandiaga Uno.

Menurut Ali, keputusan calon presiden petahana Jokowi menggaet Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma'ruf Amin sebagai cawapresnya termasuk dalam kategori isu pertama, yaitu populisme berdasarkan agama.

Anggapan tersebut, kata Ali, dibuktikan melalui hasil survei nasional yang dilakukan oleh Alvara pada 12-18 Agustus 2018 yang menyatakan, pasangan yang diusung sembilan partai koalisi itu unggul dalam suara pemilih muslim.

Kendati demikian, kata Ali, pasangan Jokowi-Ma'ruf mengalami problem di dua isu lain, yakni isu suara pemilih muda dan isu ekonomi. Dan hal tersebut, lanjut dia, dimanfaatkan oleh kubu pasangan calon oposisi Prabowo-Sandiaga.

"Isu kedua dan isu ketiga itu tidak tercermin dalam pasangan Jokowi-Ma'ruf. Makanya pasangan Prabowo-Sandi merebut dua isu itu," ungkap Ali.

Dalam suara pemilih muda, kata Ali, kubu oposisi unggul karena ada figur Sandiaga Uno yang dinilai mewakili suara pemilih muda. Menurut survei Alvara, pengusaha cum politikus itu dipersepsikan masyarakat sebagai tokoh muda yang komunikatif.

Sedangkan isu ekonomi telah jauh-jauh hari dijadikan senjata kampanye capres dari Partai Gerindra Prabowo Subianto. Ditambah lagi survei kepuasan ekonomi masyarakat kepada pemerintahan Jokowi sekarang terhitung lemah.

"Kesimpulan kita, dengan menggandeng Ma'ruf, Jokowi tidak bertujuan menambah suara, hanya untuk menahan suara pemilihnya pada 2014," tambah Ali.

Kendati demikian, Ali mengakui waktu kampanye belum dimulai dan waktu menuju pemilu April 2019 masih panjang. Ada kemungkinan dinamika akan berubah, tergantung strategi masing-masing paslon.

Baca juga artikel terkait PILPRES 2019 atau tulisan lainnya dari Jofie Dwana Bakti

tirto.id - Politik
Reporter: Jofie Dwana Bakti
Penulis: Jofie Dwana Bakti
Editor: Alexander Haryanto