Menuju konten utama
Catatan Data BPS

Surplus Neraca Dagang $7,56 M April Ini Tertinggi Sepanjang Sejarah

Surplus neraca dagang April 2022 ini merupakan angka tertinggi sepanjang sejarah, menurut data BPS.

Surplus Neraca Dagang $7,56 M April Ini Tertinggi Sepanjang Sejarah
Seorang pekerja menyaksikan bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (24/8/2021). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/foc.

tirto.id - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia pada April 2022 surplus sebesar 7,56 miliar dolar AS. Surplus ini menjadi tren positif selama 2 tahun atau 24 bulan secara beruntun.

Kepala BPS, Margo Yuwono mengatakan, surplus yang terjadi pada April 2022 merupakan tertinggi sepanjang sejarah. Pada Oktober 2021, surplus neraca perdagangan RI sempat berada tertinggi di 5,74 miliar dolar AS.

"Jadi kalau kita lihat ini adalah rekor baru. Dan ini tertinggi sebelumnya itu pada Oktober 2021 sekitar 5,74 miliar dolar AS. Jadi surplusnya [tertinggi] sepanjang sejarah," kata Margo dalam rilis BPS, di Kantornya, Jakarta, Selasa (17/5/2022).

Jika dilihat komoditas nonmigas, penyumbang terbesar surplus pada April 2022 berasal dari lemak dan minyak hewan nabati. Kemudian diikuti oleh bahan bakar mineral. Sedangkan dilihat negara penyumbang surplus terbesar berasal dari Amerika Serikat, India dan Filipina.

"Surplusnya berasal dari HS15 dan HS27," kata dia.

Jika dirinci, surplus Indonesia ke Amerika Serikat mencapai 1,62 miliar dolar AS. Surplus ini berasal dari nilai ekpor Indonesia ke Australia yang mencapai 2,45 miliar dolar AS, dan impornya hanya 830 juta dolar AS.

"Kalau kita perhatikan komoditasnya berasal dari pakaian dan aksesoris dikuti alas kaki," jelasnya.

Selanjutnya, surplus Indonesia terbesar kedua berasal dari India mencapai 1,53 miliar dolar AS. Ini berasal dari nilai ekspor sebesar 2,10 miliar dolar AS, dan impor hanya 567 juta dolar AS.

"Kalau kita lihat penyumbang surplusnya diantaranya bahan bakar mineral dikuti lemak minyak hewan nabati," katanya.

Sementara, Indonesia juga mendapatkan surplus dari Filipina 977 juta dolar AS. Surplus itu berasal dari komoditas bahan bakar mineral HS27 diikuti dengan kendaraan dan bagiannya HS87.

Baca juga artikel terkait NERACA DAGANG 2022 atau tulisan lainnya dari Dwi Aditya Putra

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Dwi Aditya Putra
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Maya Saputri