tirto.id - Politikus Partai Gerindra, Supratman Andi Atgas, menegaskan penempatannya sebagai Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) bukan upaya mengamankan sengketa partai di tengah ramainya kegiatan konsolidasi partai. Ia menanyakan apakah ada partai bersengketa saat ini.
"Memang ada yang bersengketa? Memang ada yang bersengketa sampai sekarang?" tutur Supratman usai kegiatan serah terima jabatan Menkumham di depan Gedung Kemenhumham, Jakarta, Selasa (20/8/2024).
Perlu diketahui, partai-partai tengah menjalani rakernas dan rapimnas jelang pendaftaran pilkada. Sebut saja Partai Golkar yang kini mencari ketua umum pengganti Airlangga yang mundur lewat Munas Partai Golkar, pemilihan Ketua Umum PKB baru lewat Muktamar PKB, dan Kongres PAN yang akan memilih ketua umum baru dalam bulan Agustus 2024 ini.
Supratman juga memastikan tidak ada perubahan hingga akhir masa kepemimpinan Jokowi-Ma'ruf Amin pada 20 Oktober 2024 mendatang.
"Dengan sisa masa kerja dua bulan ke depan, tentu tidak akan banyak yang berubah dan tentu apa yang sudah dikerjakan oleh Prof Yasonna tentu menjadi kewajiban saya untuk melanjutkan," kata Supratman.
Selain itu, mantan Kepala Baleg DPR RI ini juga enggan menanggapi kemungkinan menjadi Menkumham di era kepemimpinan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
"Jangan kita bicara berandai-andai," ucap Supratman.
Dalam pidato pertama sebagai Menkumham, Supratman tidak menyangka akan menjabat sebagai menteri di kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin.
"Saya tidak pernah sedikit pun terbetik dalam hati bisa berdiri di hadapan bapak, ibu sekalian untuk bisa menjadi Menteri Hukum dan HAM," kata Supratman dalam pidato di Gedung Kemenkumham, Jakarta, Selasa (20/8/2024).
Mantan Ketua Baleg DPR RI ini menceritakan awal karir sebagai dosen. Ia pun sempat menjadi pengusaha dan mulai berkiprah di dunia politik lewat Partai Gerindra.
Proses serah terima jabatan tidak lepas dari keputusan Presiden Jokowi mengganti sejumlah menteri sekaligus melantik pejabat baru pada Senin (19/8/2024). Jokowi mengganti Ketua DPP PDIP, Yasonna H. Laoly dengan politikus Partai Gerindra, Supratman Andi Atgas, sebagai Menkumham.
Selain Yasonna, Jokowi mengganti Menteri ESDM, Arifin Tasrif, dengan Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia. Kursi Menteri Investasi diamanatkan kepada mantan Wakil Menteri BUMN, Rosan P. Roeslani.
Jokowi juga melantik sejumlah pejabat antara lain Wasekjen Partai Gerindra, Angga Raka Prabowo sebagai Wakil Menteri Komunikasi dan Informasi II, analis politik Hasan Hasbi sebagai Kepala Kantor Komunikasi Presiden, akademisi Dadan Hindayana sebagai Kepala Badan Gizi dan Taruna Ikrar sebagai Kepala BPOM.
Penulis: Auliya Umayna Andani
Editor: Andrian Pratama Taher