tirto.id - Kepala Staf Kepresiden Moeldoko menuturkan upaya pemerintah mempercepat pengembangan kendaraan listrik sebagai strategi menekan angka subsidi bahan bakar minyak (BBM). Hal itu juga dilakukan untuk mendorong upaya mewujudkan transisi energi bersih.
Dia merinci besaran subsidi BBM Indonesia mencapai Rp19,2 juta per mobil setiap tahun. Sementara itu, subsidi untuk motor tembus Rp3,7 juta per motor per tahun.
"Jika pengembangan kendaraan listrik dipercepat, maka subsidi BBM yang nilainya mencapai ratusan triliun rupiah tersebut bisa dialihkan untuk program lainnya, seperti pembangunan sumber daya manusia," kata Moeldoko saat memberikan sambutan dalam ajang pameran kendaraan Perklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2022, di Jiexpo Kemayoran Jakarta, dikutip dalam keterangan tertulis, Selasa (26/7/2022).
Moeldoko mengklaim pemerintah berkomitmen untuk mempercepat pengembangan kendaraan listrik. Pertama, pemerintah sudah menerbitkan Perpres Nomor 55 tahun 2019 yang menjadi basis aturan tersebut. Kedua, sudah menyiapkan aturan turunan lain untuk mendorong transisi dan konversi dari kendaraan konvensional ke kendaraan listrik.
“Sekarang sedang disiapkan Inpres untuk transisi dan konversi kendaraan konvensional menuju kendaraan listrik di lingkungan pemerintah. Kemenhub sedang mempersiapkan prototype-nya,” bebernya.
Lebih lanjut, Moeldoko yang Ketua Periklindo sempat menyinggung soal anggapan calon pengguna kendaraan bahwa kendaraan listrik mahal dan sulit dalam pengisian daya. Dia menilai hal itu muncul karena publik sudah terbiasa dengan kemudahan dalam menggunakan kendaraan konvensional.
"Memang tidak mudah untuk merubah kebiasaan tersebut. Ini tantangan yang harus kita jawab. Dan Pameran PEVS 2022 ini salah satu cara untuk menunjukkan bahwa penggunaan mobil listrik tidak ribet," pungkasnya.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Intan Umbari Prihatin