Menuju konten utama

Suasana Pagi Terakhir Ahok Berkampanye

"Ini adalah hari terakhir rumah lembang sejak menerima pengaduan sejak 14 november," kata Ahok.

Suasana Pagi Terakhir Ahok Berkampanye
Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok (kiri) bersama Calon Wakil Gubernur Djarot Saiful Hidayat (kedua kiri) melihat pameran lukisan saat akan menghadiri acara Meneropong Ahok Lewat Puisi dan Pameran di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Kamis (9/2). Acara yang diselenggarakan sejumlah relawan Ahok-Djarot tersebut menampilkan beberapa seniman seperti Olga Lydia, Edo Kondologit dan Happy Salma. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/ama/17

tirto.id - Di hari terakhir masa kampanye, Sabtu, 11 Februari 2017, calon gubernur Basuki Tjahja Purnama nomer satu alias Ahok menyempatkan untuk menyapa para pendukungnya di Rumah Lembang, Menteng, Jakarta Pusat.

Ahok tiba di sana tepat pukul 08.25 WIB. Dari mobil innova hitam, ia turun dan langsung berhadapan dengan para wartawan yang menunggunya di gerbang. Kamera dan alat rekam sudah menyala tapi ia enggan meladeni pertanyaan yang dilontarkan.

"Mr. Basuki..." seorang reporter asing menyergah tapi tetap tak digubris. Ia berhenti sebentar hanya untuk berfoto dengan para pendukungnya. Di sebelahnya, terlihat Najwa Sihab yang langsung mengikutinya ke halaman belakang. Mereka harus berdesak-desakkan untuk sampai ke sana.

Hari ini, Najwa dijadwalkan untuk mengikuti kampanye terakhir ketiga pasangan calon oleh Metro Tv. "Pagi ngikutin Ahok, siangnya Agus, nanti sorenya kampanye Anies sama Roma Irama," katanya.

Di halaman belakang Rumah Lembang ratusan pendukungnya sudah menunggu. Dengan menyanyikan lagu "Maju Tak Gentar", mereka menyambut kedatangan Ahok. Suasana semakin riuh saat mantan bupati Belitung Timur itu menaiki panggung.

Di atas panggung sudah ada ruhut sitompul, Umi Nurul dan 1 bangku yang belum terisi untuknya. Sebelum Ahok bicara, Ace Hasan Sydadzily, ketua Rumah Lembang sekaligus sekertaris tim pemenangan Basuki-Djarot memberi sambutan.

"Ini adalah hari terakhir rumah lembang sejak menerima pengaduan sejak 14 november," katanya

Ia mengucapkan terimakasih kepada pihak kepolisian yang telah mengamankan Rumah Lembang selama masa kampanye serta kepada para relawan yang telah meramaikan temlat itu selama kurang lebih empat bulan. Tak lupa, ia juga mengingatkan agar memilih nomor 2 pada tanggal 15 Februari nanti.

Saat gilirannya tiba, Ahok menyampaikan bahwa ia tak ingin bicara terlalu lama. Ia takut ucapannya itu menjadi masalah yang tak menguntungkanya di hari-hari menjelang pemilihan ini.

Ia karena itu meminta para pendukungnya berdoa agar ia tak "salah ucap" hingga hari pemilihan selesai. Ia juga mengatakan akan terus memperbaiki caranya dalam beekomunikasi.

"Orang yang mau baik itu harus bisa belajar dari kesalahan. Saya sudah jawa banget kok sekarang. Ngomong saja sekarang matur nuwun," ungkapnya diiringi tawa para pendukungnya.

Dalam kesempatan itu ia mengklaim bahwa bersama Djarot Saiful Hidayat, wakilnya, ia telah mematahkan beberapa stigma dalam Pilkada Jakarta 2017. Pertama, ia mengatakan, bahwa pemimpin yang dipilih oleh rakyat akan melupakan janjinya saat kampanye. Kedua, bahwa pencalonan kandidat oleh partai politik mengharuskan "mahar". Dan terakhir, bahwa tanpa modal besar, serlorang kandidat tidak akan bisa berkampanye.

Untuk yang terakhir itu ia mengucapkan banyak terimakasih kepada para relawan yang telah berjuang mengumpulkan dana untuknya. Bahkan, ia mengatakan, hingga sekarang dana itu masih tersisa dan akan dikembalikan ke kas negara.

"Sampai sekarang aja masih sisa. Mungkin kita akan kembalikan 4 milyar lebih ke kas negara," katanya.

Setelah selesai, Ahok kembali melayani para pendukungnya berfoto. Kali ini di atas panggung dan lebih tertib. Sesi foto diatur oleh MC dengan memanggil beberapa warga yang sebelumnya telah memiliki nomor antrean.

Hari ini, Ahok direncanakan akan mengadiri beberapa tempat. Setelah Rumah Lembang, ia akan berpidato di Hotel Pullman Thamrin dan mengahadiri serah terima kembali jabatan gubernur di Balai Kota, Jakarta Pusat.

Selama masa kampanye, pasangan Basuki-Djarot digantikan sementara oleh Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Soni Sumarsono. Sebelumnya, Soni menjabat sebagai Dirjen Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri. Dirinya dilantik Menteri Dalam Negeri melantik sebagai Plt Gubernur pada 26 Oktober 2016.

Baca juga artikel terkait AHOK-DJAROT atau tulisan lainnya dari Hendra Friana

tirto.id - Politik
Reporter: Hendra Friana
Penulis: Hendra Friana
Editor: Aqwam Fiazmi Hanifan