tirto.id - Pernahkah Anda merasa lapar ketika berangsur-angsur mendapat paparan foto-foto makanan di sosial media Anda? Hal ini lumrah terjadi sebab, kebiasaan makan bisa dipengaruhi oleh apapun termasuk paparan foto-foto makanan di sosial media yang dibagikan oleh teman-teman daring Anda.
Dalam sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam Science Direct, terbukti bahwa paparan pesan dalam media sosial telah memengaruhi seseorang dalam mengonsumsi makanan. Mengingat meluasnya penggunaan media sosial, masuk akal bahwa seseorang dapat secara implisit terpapar kebiasaan makan orang lain.
Selain memengaruhi perilaku makan hal ini juga berpotensi memengaruhi Indeks Massa Tubuh (BMI). Penelitian tersebut dilakukan terhadap mahasiswa pria dan wanita terhadap norma sosial seperti persepsi deskriptif, injunctive, liking, dan frekuensi tentang kebiasaan makan dan preferensi teman-teman daring mereka untuk memprediksi konsumsi makanan dan BMI.
“Studi ini menunjukkan bahwa kita mungkin lebih banyak dipengaruhi oleh rekan sosial kita daripada yang kita sadari ketika memilih makanan tertentu. Kita tampaknya secara tidak sadar memperhitungkan bagaimana orang lain berperilaku ketika membuat pilihan makanan kita sendiri,” kata salah satu peneliti dalam penelitian tersebut, Lily Hawkins, seorang mahasiswa PhD di Universitas Aston di Birmingham, Inggris, dikutip dari Healthline.
Penelitian ini mendukung hasil yang ditemukan pada penelitian lain oleh Fakultas Kesehatan Universitas Pittsburg. Dalam penelitian tersebut, para peneliti menemukan orang yang menghabiskan waktunya lebih sering pada sosial media mengalami masalah dengan citra tubuh dan makan.
Dilansir dari Forbes, melihat gambar dan video makanan dapat memicu respons perilaku dan fisiologis yang mengarah pada kelaparan yang berlebihan. Ini lah yang memicu kebiasaan makan yang tidak sehat dan penambahan berat badan.
Sebaliknya, apabila seseorang sering melihat postingan sosial media berupa makanan sehat, ia akan berangsur-angsur beralih pada makanan sehat.
Penulis: Dinda Silviana Dewi
Editor: Nur Hidayah Perwitasari