Menuju konten utama

Studi: Hewan Peliharaan Bisa Bawa Bakteri yang Kebal Antibiotik

Hasil studi terbaru menemukan bahwa bakteri resisten terhadap antibiotik dapat menyebar dari hewan peliharaan ke pemilik

Studi: Hewan Peliharaan Bisa Bawa Bakteri yang Kebal Antibiotik
ilustrasi menikmati waktu dengan hewan peliharaan di rumah. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Linezolid adalah antibiotik yang digunakan dokter untuk mengobati infeksi pada manusia, ketika antibakteri lain tidak mampu menangani bakteri serius tersebut.

Para dokter kerap menggunakan linezolid untuk penyakit-penyakit serius yang rentan terhadap bakteri seperti infeksi kulit, pneumonia, dan TBC.

Mekanisme kerja antibiotik ini unik, karena menghambat proses produksi protein bakteri sebelum dimulai. Dokter juga menggap resistan bakteri terhadap linezolid sangat rendah.

Tetapi penelitian terbaru menemukan bahwa ada bakteri yang mampu melawan keganasan linezolid dan itu dibawa oleh hewan peliharaan seperti anjing.

Para peneliti di Public Health England's Antimicrobial Resistance and Healthcare Associated Infections Reference Unit menemukan bahwa bakteri yang resisten terhadap linezolid ditularkan di antara hewan peliharaan di rumah sakit hewan kecil di Inggris.

Penulis utama penelitian ini, Katie Hopkins, seorang ilmuwan klinis di Public Health England mengatakan bahwa ini adalah laporan pertama tentang bakteri yang resitan terhadap antibiotik, enterococci positif optrA, yang ditemukan dari hewan peliharaan

Hopkins dan rekannya melakukan pengujian rutin untuk resistensi antibiotik dan menemukan bahwa sampel Enterococcus faecalis, bakteri yang menyebabkan infeksi pada saluran kemih menunjukkan tanda-tanda resistensi terhadap linezolid.

Selain itu, penelitian dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan bahwa gen yang resisten antibiotik, seperti optrA, dapat hadir pada potongan DNA seluler.

Ini berarti bahwa gen-gen ini dapat menyebar ke populasi bakteri lain pada hewan dan manusia.

Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa bakteri resisten antibiotik ini dapat menyebar dari hewan peliharaan ke pemilik dan ini dapat menyebabkan infeksi yang lebih serius yang sulit diobati pada manusia.

Para peneliti memeriksa tiga penyeka luka, dua berasal dari kucing, dan satu dari anjing, serta yang yang satu berasal dari dubur.

Dari empat sampel tersebut ditemukan masing-masing positif untuk gen optrA dan penularan tampaknya terjadi di antara hewan.

" Temuan kami lebih lanjut menunjukka bahwa bakteri yang kebal antibiotik dapat disebarkan oleh hewan dan manusia, meskipun arah transfer sering sulit untuk dibuktikan," jelas Hopkins

Maka menurut Hopkins, pembersihan dan dekontaminasi harus dilakukan untuk mencegah penularan bakteri lebih lanjut.

"Untuk meminimalkan penularan bakteri resisten antara hewan pendamping dan manusia, operasi dokter hewan perlu memastikan pembersihan yang memadai dan pemilik hewan peliharaan harus mencuci tangan setelah memegang hewan peliharaan mereka,” jelas Hopkins seperti dilansir Medical News Today.

Infografik SC Peliharaan Sebar Penyakit

Infografik SC Peliharaan Sebar Penyakit. tirto.id/Quita

Baca juga artikel terkait ANTIBIOTIK atau tulisan lainnya dari Febriansyah

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Febriansyah
Editor: Yandri Daniel Damaledo