tirto.id - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, memastikan stok beras memadai jelang lebaran. Ia juga menjelaskan pemerintah menaikkan harga eceran tertinggi (HET) dari Rp13.900 menjadi Rp14.900. Arief mengatakan kenaikan HET dalam rangka menjaga ketersediaan beras
“Harga kan dalam posisi relaksasi dari angka HET Rp13.900, relaksasi sampai tanggal 23 itu Rp14.900. Ini berikan ruang agar beras ini ketersediaannya semua lebih baik, sementara itu dulu,” kata Arief saat ditemui di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (18/3/2024).
Arief menuturkan, ketersediaan beras akan mengandalkan produksi dalam negeri. Ia mengaku pemerintah bersiap hadapi panen April 2024. Ia mengatakan harga gabah nasional sudah di angka Rp6.700. Ia yakin harga beras akan turun.
Sementara itu, Bulog akan melakukan pengadaan beras impor. Ia mengatakan pemerintah melakukan pengadaan impor beras dari Kamboja. “Dari Kamboja 22.500 (ton)," kata Arief.
Arief optimistis pemerintah akan bisa menangani permasalahan beras. Ia beralasan, pemerintah membagikan bantuan pangan 10 kilogram pada 22 juta keluarga penerima manfaat hingga Juni 2024. Angka tersebut bagi 98 persen masyarakat tidak mampu. Bantuan sudah mulai berjalan setelah sempat dihentikan saat pemilu.
“Hari ini sampai dengan Juni, kan, masih 3 bulan lagi. Kita harus mengatur. Yang jelas stok Bulog harus dijaga 1,2 juta," kata Arief.
Kemudian, pemerintah lewat Kementerian Dalam Negeri juga mendorong pemerintah daerah menggelar gerakan pangan murah. Ia mengaku pemerintah sudah siap dalam menghadapi lebaran.
Ia juga datang menemui Presiden Jokowi bersama Kepala Bulog, Bayu Krisnamurthi, untuk melaporkan kesiapan lebaran termasuk daging dan komoditas strategis. Arief mengaku tidak ada arahan spesifik dari presiden.
“Kami akan biasa lah report mingguan. Kami kan lapor mingguan soal pangan, tidak hanya beras," kata Arief.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Abdul Aziz