tirto.id - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebutkan, pengelolan aset Badan Layanan Umum (BLU) milik pemerintah pusat masih banyak yang belum optimal. Padahal, jika dioptimalkan, aset-aset yang ada di BLU dapat mendatangkan keuntungan.
Hal itu ia sampaikan dalam pembukaan rapat koordinasi Nasional BLU di Gedung Dhanapala, Kementerian Keuangan, Selasa (26/2/2019).
"Banyak BLU pengelolaan asetnya belum optimal K/L (Kementerian/Lembaga) itu masih punya mindset dikekepin, demikian dikuasain saja yang penting ada di lahan saya, dia enggak peduli dipakai atau engak dipakai yang penting ada di lahan saya," ujarnya.
Menurut Sri Mulyani, optimalisasi aset sangat penting untuk dilakukan mengingat sejak awal fokus BLU bukanlah mencari keuntungan, melainkan memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Dengan demikian, kata dia, sumber-sumber keuntungan BLU bisa diambil dari optimalisasi aset dan pelayanan BLU bisa ditingkatkan tanpa harus menarik pemasukan lebih besar dari masyarakat.
"Sehingga BLU tetap dapat melakukan pelayanan lebih baik tetapi keuangannya tetap sustainable," ujar mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia tersebut.
Sri Mulyani pun mendorong agar ada kolaborasi antar BLU, misalnya dengan saling meminjamkan asetnya, seperti yang dilakukan oleh Lembaga Management Aset Negara (LMAN) kepada Lembaga Pengelolan Dana Pendidikan (LPDP).
Kementerian Keuangan, ujar Sri Mulyani, juga tengah mengkaji kebijakan yang memungkinkan badan layanan umum melakukan kolaborasi dalam bentuk pinjam meminjam sumber daya finansial. Dengan terjadinya kolaborasi itu, Sri Mulyani yakin aset negara dan BLU bisa produktif.
"Mungkin BLU bisa pinjamkan aset atau dikolaborasi, misal LPDP pinjam aset LMAN engga perlu beli sendiri, berbagai transaksi semacam itu saya harapkan makin dilakukan supaya aset negara dan aset BLU lebih produktif," tukasnya.
Penulis: Hendra Friana
Editor: Dhita Koesno