tirto.id - Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati menuturkan Indonesia membutuhkan dana sekitar Rp3.461,31 triliun dalam rangka mitigasi perubahan iklim sebagaimana target Nationally Determined Contribution (NDC). Proyeksi kebutuhan pendanaan itu ditujukan untuk mencapai target NDC 29 persen di 2030.
"Berdasarkan estimasi kita sampaikan bahwa kebutuhan total Rp3.461 triliun. Itu angka duit beneran," kata Sri Mulyani dalam Kongres Kehutanan Indonesia, seperti disiarkan melalui YouTube KLHK, Selasa (28/96/2022).
Dia merinci sektor energi dan transportasi menjadi kontribusi besar dengan pendanaan mencapai Rp3.307 triliun. Sementara sektor kehutanan dan lingkungan kontribusi pembiayaannya kecil, namun memiliki kontribusi penurunan CO2 yang besar.
"Jadi dalam hal ini sektor kehutanan itu hanya butuhkan Rp77,8 triliun, penurunan CO2 besar 497 - 692 juta ton gunakan 21 persen atau 41 persen persen penurunan CO2," ujarnya.
"Bandingkan sektor kedua [energi dan transportasi] untuk menurunkan CO2 sebesar 414 juta ton kita butuhkan Rp3.300 triliun sendiri," sambung Bendahara Negara itu.
Selain dua sektor tersebut, sektor energi, industri, dan penggunaan produk (IPPU) menjadi kontribusi pendanaan terbesar ketiga. Membutuhkan anggaran mencapai Rp40,77 triliun. Diikuti sektor limbah Rp30,34 triliun dan pertanian Rp5,18 triliun.
"Strategi pembiayaan tetap bisa kita bangun jadi negara maju namun biayanya berbeda-beda," pungkasnya.
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Intan Umbari Prihatin