Menuju konten utama

Sri Mulyani Pastikan Anggaran Subsidi BBM 2023 Tetap Ada

Sri Mulyani Indrawati, memastikan pemerintah tetap akan memberikan subsidi untuk Bahan Bakar Minyak (BBM) di 2023.

Sri Mulyani Pastikan Anggaran Subsidi BBM 2023 Tetap Ada
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (kiri) berbincang dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani (kanan) usai pertemuan Joint Finance and Health Ministers Meeting (JFHMM) G20 Indonesia di Sleman, DI Yogyakarta, Selasa (21/6/2022). ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah/rwa.

tirto.id - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, memastikan pemerintah tetap akan memberikan subsidi untuk Bahan Bakar Minyak (BBM) di 2023. Pernyataan ini merespons kekhawatiran banyak pihak yang menyebutkan pemerintah akan mengurangi subsidi BBM akibat kenaikan harga minyak dunia.

"Kalau harga internasional bergerak, pertanyaannya di dalam negerinya akan tetap sama atau tidak? Kalau tetap sama seperti sekarang ya berarti konsekuensinya subsidinya kita hitung. Perbedaan tadi dikalikan berapa jumlah konsumsinya. Nah ini yang disiapkan di dalam RUU APBN 2023," kata Sri Mulyani saat konferensi pers di Sofitel Nusa Dua, Bali, Rabu (13/7/2022).

Namun, Bendahara Negara tersebut enggan membocorkan berapa besaran subsidi harga BBM yang pemerintah gelontorkan tahun depan. Pemerintah nantinya akan mengandalkan proyeksi dari para ahli sebelum menentukan besaran subsidi di dalam APBN 2023.

Besaran subsidi tersebut sangat bergantung dari harga minyak di pasar global. Oleh karena itu, Sri Mulyani menyatakan forecasting atau proyeksi terkait harga minyak global tahun depan bakal jadi kunci utama pemerintah membuat besaran subsidi BBM.

"Ini semua forecast kita lihat dan kita tanya semua ahli gimana kira-kira situasi pasar energi tahun depan," tutur Sri Mulyani.

Atas dasar itu, dia meminta kepada masyarakat agar tidak menebak-nebak besaran subsidi BBM yang mungkin bakal pemerintah anggarkan di dalam APBN 2023. Sebab banyak faktor yang mesti dihitung untuk bisa menghasilkan besaran subsidi BBM tersebut.

"Karena asumsi harga global dan juga dari sisi volume dikalikan perbedaan harga itu menjadi subsidi dan asumsi harga masih dikalikan exchange rate karena ini kan menyangkut barang yang diimpor," pungkas Sri Mulyani.

Baca juga artikel terkait SUBSIDI BBM atau tulisan lainnya dari Dwi Aditya Putra

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Dwi Aditya Putra
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Anggun P Situmorang