tirto.id - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mendukung langkah Menteri BUMN Erick Thohir untuk merombak anak hingga cicit usaha perusahaan-perusahaan pelat merah.
Sebab sebagai bendahara negara, Kementerian Keuangan perlu melakukan sinkronisasi data terutama pencatatan harta kekayaan negara yang dipisahkan.
"Seperti Pak Erick sampaikan, BUMN punya anak cucu perusahaan. Jadi memang ini adalah sesuatu yang memang sangat besar dan penting bagi Indonesia," ucapnya dalam konferensi pers APBN KiTa di Kementerian Keuangan, Kamis (19/12/2019).
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu juga mengaku akan menyuplai data-data yang diperlukan, baik sejarah maupun aset perusahaan-perusahaan negara kepada Menteri BUMN Erick Thohir.
Selain demi pencatatan aset negara, hal tersebut juga diperlukan agar pengelolaan perusahaan-perusahaan BUMN semakin profesional, transparan dan akuntabel.
Meski demikian, Sri Mulyani juga mengingatkan agar perombakan tersebut mempertimbangkan kelangsungan penugasan yang diberikan pemerintah kepada perusahaan. "Jadi kriterianya [yang mau dirombak] bukan hanya untung dan rugi," terangnya.
Ke depan, Kemenkeu juga bakal lebih konsisten memonitor kinerja perusahaan-perusahaan pelat merah yang mendapat penugasan dari pemerintah. Terutama pada BUMN yang mendapat suntikan modal dari APBN.
"Saya minta Pak Wamen untuk BUMN yang mendapat misi dan penugasan pembangunan kita harus mulai konsisten dari sisi konsekuensi dalam kinerja keuangan mereka. Sementara BUMN yang lain yang sudah kompetitif kita harapkan lebih profit, efisien dan profesional," pungkasnya.
Penulis: Hendra Friana
Editor: Maya Saputri