tirto.id - Calon Bupati (Cabup) Indramayu dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024, Nina Agustina, sempat berseteru dengan warga terkait penghadangan. Viralnya video tersebut di sosial media membawa-bawa nama Da'i Bachtiar.
Konflik Nina Agustina dengan warga terjadi kala perjalanan menuju Desa Tegal Taman, Kecamatan Sukra, Indramayu, Jawa Barat, Jumat (1/11/2024) lalu. Ketika dihadang warga, Nina sempat menuturkan bahwa dirinya adalah anak Da'i Bachtiar.
Menurut Nina, ia merasa dihadang oleh sejumlah masyarakat asal desa tersebut. Bukan hanya itu, Nina juga turut menjabarkan bahwa kejadian semacam ini sudah pernah dialaminya sebanyak empat kali.
Perlu diketahui bahwa Nina Agustina terpilih sebagai Bupati Indramayu pasca kemenangannya di Pemilihan Bupati pada 2020 silam. Sekarang, ia terdaftar lagi sebagai calon bupati daerah yang sama untuk masa kepemimpinan 2024-2029.
Dikutip dari unggahan akun Instagram Komisi Pemilihan Umum (KPU) Indramayu, Nina diberikan nomor urut tiga. Pemilihan periode sebelumnya disandingkan dengan Lucky Hakim, sekarang perempuan ini akan digandeng Calon Wakil Bupati bernama Tobroni.
Berhubungan dengan serangkaian peristiwa di atas, siapa sosok Da'i Bachtiar yang viral karena Cabup Nina Agustina?
Profil Sosok Da'i Bachtiar yang Viral karena Nina Agustina
Dai Bachtiar merupakan Duta Besar Indonesia untuk Malaysia ke-15, menjabat mulai 8 April 2008 sampai 27 September 2012 silam. Lelaki pensiunan polisi atau purnawirawan ini juga sempat menjadi Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) pada 2001-2005.
Kehidupan Da’i Bachtiar dimulai di tempat kelahirannya, yakni Gabuswetan, Indramayu, pada 25 Januari 1950. Berturut-turut ia sudah menamatkan pendidikan mulai dari SD (1962), SMP (1965), dan SMA (1968).
Kemudian tercatat pula lulus dari Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI) pada 1972 dan Pendidikan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) pada 1980 silam.
Dilanjutkan dengan kelulusan Sekolah Staf dan Pimpinan Lemdiklat Polri (Sespim Pol) tahun 1987, Suspansen Serse pada 1990, serta Sekolah Staf dan Komando Tentara Nasional Indonesia (Sesko Abri) tahun 1996.
Da'i Bachtiar telah pekerjaan pertamanya sebagai Anggota Polri di Grobogan, Jawa Tengah. Jabatan yang dipegang di sana adalah Inspektur, dimulai masa berlakunya pada 1973 silam.
Kemudian berlanjut sebagai Lantas Resor Grobogan (1974), Kepala Bagian Operasi Resor Grobogan (1974), Instruktur AKABRI Kepolisian (1983-1985), dan Danyontar Akademi Polisi (1985-1987).
Setelah itu, Da'i Bachtiar tercatat pula pernah menjadi Kepala Kepolisian di beberapa kantor. Beberapa yang pernah dipimpinnya yakni Kantor Kepolisian Polres Blora (1987-1989), Boyolali (1989-1990), dan Klaten (1990-1992).
Sejumlah riwayat jabatan Da'i Bachtiar mencakup Sesdit Serse Polda Jatim (1992-1993), Kapoltabes Ujung Pandang (1992-1993), Kaditserse Polda Nusra (1995-1996), Wakapolda Sulawesi Tenggara (1995-1996), dan sebagainya.
Adapun di Akademi Kepolisian, Da'i Bachtiar sempat dipercayakan jabatan sebagai Gubernur Akpol pada 2000-2001. Kemudian menjabat sebagai Kepala Kepolisian Republik Indonesia selama empat tahun, mulai 2001 sampai 2005.
Ketika masa kepemimpinan Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Da'i Bachtiar dipercayakan jabatan Duta Besar Indonesia untuk Malaysia ke-15. Kala itu, pria ini bertugas menggantikan Tatang Budie Ulama.
Da'i Bachtiar dan istrinya, Ida Yulianti dikaruniai tiga anak, dua di antaranya bernama Nina Agustina dan Adi Vivid Bachtiar.
Adapun Nina Agustina Da'i Bachtiar sedang viral sebagai Cabup Indramayu dan tengah mengalami konflik dengan warganya.
Penulis: Yuda Prinada
Editor: Dipna Videlia Putsanra