Menuju konten utama

Soal Pre Order Vaksin Corona, Bamsoet Nilai Langkah Terburu-buru

Intensitas sosialisasi harus meningkat agar masyarakat tidak terkecoh oleh promosi pre order vaksin corona berbayar.

Soal Pre Order Vaksin Corona, Bamsoet Nilai Langkah Terburu-buru
Ketua MPR Bambang Soesatyo (kiri) memberikan paparan disaksikan Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy (kanan) dalam diskusi empat pilar di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (2/12/2020). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/aww.

tirto.id - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo meminta pemerintah tidak memberi ruang bagi spekulasi jual beli vaksin COVID-19 jalur mandiri agar masyarakat tidak terkecoh dan dirugikan.

"Satgas COVID-19 dan PT Bio Farma harus meningkatkan intensitas sosialisasi informasi tentang rencana ketersediaan vaksin, jadwal vaksinasi, harga vaksin, dan tata cara pembelian vaksin corona jalur mandiri," kata Bambang Soesatyo (Bamsoet) dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (15/12/2020), melansir Antara.

Dia menilai inisiatif pihak tertentu yang mulai membuka pemesanan atau "pre order" (pemesanan lebih dahulu) vaksin COVID-19 jalur mandiri pada saat sekarang ini merupakan hal yang terlalu terburu-buru.

Pre order vaksin Corona berbayar telah dibuka oleh sejumlah rumah sakit, di antaranya RS Universitas Islam Indonesia Yogyakarta dan RS Primaya. Padahal belum ada tata cara pemesanan, selain masalah keamanan vaksin masih diteliti.

Politikus Partati Golkar menyebut, kondisi saat ini belum ada kepastian waktu bagi ketersediaan vaksin untuk kebutuhan dalam negeri belum dapat ditetapkan. Pemerintah juga belum ditetapkan pemerintah bahkan pola distribusi vaksin dan metode jual belinya juga masih dalam tahap rencana.

"Karena segala sesuatu tentang vaksin COVID-19 dan vaksinasi masih dalam tahap perencanaan dan pembahasan, siapa pun hendaknya tidak berspekulasi untuk menghindari kerugian masyarakat," ujarnya.

Menurut dia, Bio Farma sebagai salah satu produsen vaksin, memang berencana menerapkan metode pembelian dengan pemesanan lebih dahulu atau "pre-order". Namun, dia mengatakan, hingga saat ini Bio Farma belum melayani "pre order" vaksin COVID-19 jalur mandiri untuk keperluan apapun termasuk keperluan fasilitas kesehatan maupun kebutuhan perorangan.

"Jumlah produk jadi vaksin COVID-19 yang tersedia saat ini hanya 1,2 juta dosis, pemanfaatannya diprioritaskan untuk tenaga kesehatan. Rencananya akan ada bahan baku vaksin COVID-19 untuk pembuatan 45 juta dosis pada Januari 2021, namun prioritas pemanfaatannya pun belum ditetapkan pemerintah," katanya.

Dia mengingatkan, faktor yang tidak boleh diabaikan masyarakat adalah ketentuan tentang izin penggunaan vaksin karena sebelum digunakan harus mendapatkan izin penggunaan dalam kondisi darurat atau Emergency Use of Authorization (EUA).

Selain itu, menurut dia, untuk kebutuhan jalur mandiri, vaksinnya memang belum ada karena ketentuan persyaratannya cukup ketat, masyarakat harus berhati-hati dan menunggu informasi resmi dari pemerintah.

Baca juga artikel terkait VAKSIN COVID-19 atau tulisan lainnya

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Antara
Editor: Zakki Amali