Menuju konten utama
Pemilu Serentak 2024

Soal Kans Merapat ke Koalisi Anies, Golkar: Beda Visi akan Susah

Menurut Melchias, berkoalisinya antara partai politik yang satu dengan yang lain tergantung persamaan visi dan misi.

Soal Kans Merapat ke Koalisi Anies, Golkar: Beda Visi akan Susah
Wakil ketua Umum DPP Partai Golkar, Melchias Marcus Mekeng di gedung KPK, Jakarta, Kamis (6/7). ANTARA FOTO/Rosa Panggabean.

tirto.id - Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar, Melchias Markus Mekeng memastikan pihaknya sangat sulit berkoalisi dengan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) guna bekerja sama dalam Pilpres 2024. KPP dalam pemilu mendatang sepakat mengusung Anies Baswedan sebagai bakal capres.

Menurut Melchias, berkoalisinya antara partai politik yang satu dengan yang lain tergantung persamaan visi dan misi. “Kan, kami enggak tahu visi dan misinya [koalisi] perubahan apakah sama dengan Golkar. Kalau beda akan susah," kata Melchias saat dihubungi Tirto, Selasa (28/3/2023).

Melchias menyebut saat ini, Koalisi Perubahan juga belum membeberkan visi dan misinya. Ia mengklaim, hingga kini Partai Golkar masih solid dengan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang bekerja sama dengan PAN dan PPP.

“Belum apa-apa, visi dan misi belum tahu segala macam. Langsung berkoalisi, kan, enggak, tetap kita masih yang sama," ucap Melchias.

Politikus asal NTT itu mengatakan, Golkar terbuka berkoalisi dengan parpol lain sepanjang memiliki kesamaan visi.

“Soal koalisi sama siapa saja bisa, yang penting visi dan misi sama, ideologi perjuangannya sama," tutur Melchias.

Ketum DPP Partai Golkar, Airlangga Hartarto sebelumnya hadir dalam acara buka bareng bersama Partai NasDem pada Sabtu (25/3/2023). Dalam kesempatan itu, Airlangga menegaskan bahwa kehadiran Golkar dalam acara buka bersama hanya sebatas silaturahmi. Ia mengaku punya kedekatan dengan Surya Paloh, apalagi acara juga dihadiri mantan Ketua Umum Partai Golkar, Jusuf Kalla.

“Jadi tentu banyak hal yang kita bicarakan, tadi juga hadir Pak Jusuf wakil presiden ke-10 dan ke-12 yang juga Ketua Umum Partai Golkar dan pada waktu itu dewannya adalah Pak Surya Paloh," kata Airlangga.

“Jadi, kami mengingat masa-masa indah dan kami tentu ke depan berharap hubungan Partai NasDem dan Partai Golkar selalu terjalin dan kebetulan Partai Golkar sebagai salah satu partai paling tua tentu harus terbuka terhadap seluruh partai yang ada dan ini salah satu bentuk keterbukaan dan juga kehangatan Pak Surya dengan Ketua Umum Partai Golkar," kata Airlangga.

Airlangga pun mengaku dirinya dengan Jusuf Kalla ikut membahas soal politik. “Pak JK, kan, [eks] ketua umum, senior partai Golkar. Jadi, sesama ketua umum banyak yang dibahas dan pasti politik membahasnya," kata Airlangga.

Airlangga tidak menjawab soal adanya upaya dari Koalisi Perubahan mengajak Golkar untuk merapat. Ia menegaskan mereka memiliki koalisi masing-masing dengan komunikasi masing-masing.

“Ya kalau koalisi sama-sama punya koalisi, tentu dengan koalisi yang sama komunikasi menjadi hal yang penting di dalam politik dan keterbukaan komunikasi ini yang kita juga jaga, agar seluruh proses politik itu berjalan dengan baik," kata Airlangga.

Baca juga artikel terkait PEMILU 2024 atau tulisan lainnya dari Fransiskus Adryanto Pratama

tirto.id - Politik
Reporter: Fransiskus Adryanto Pratama
Penulis: Fransiskus Adryanto Pratama
Editor: Abdul Aziz