Menuju konten utama

Soal Guru SMK Dibully, Dinas Pendidikan Jateng: Itu Hanya Gurauan

Gatot menyimpulkan kejadian itu hanya gurauan belaka karena Joko memang kerap bercanda dengan murid.

Soal Guru SMK Dibully, Dinas Pendidikan Jateng: Itu Hanya Gurauan
Ilustrasi perundungan. Getty Images/iStockphoto

tirto.id - Salah satu guru SMK Nahdlatul Ulama 03 Kaliwungu, Kendal, Jawa Tengah mengalami penganiayaan dari muridnya dan melawan balik. Tindakan itu terekam dalam video yang viral di media sosial. Senada dengan pihak sekolah, Dinas Pendidikan Jawa Tengah menyebut hal itu hanya gurauan.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Pendidikan Jawa Tengah Gatot Bambang Hastowo kepada reporter Tirto, Senin (12/11/2018). Dari klarifikasi yang dilakukan kepada kepala sekolah, wakil kepala sekolah, dan juga guru terkait, Gatot menyimpulkan kejadian itu memang gurauan belaka.

“Intinya sebenarnya itu adalah gurauan dengan guru itu. Bergurau guru itu. Guru itu, kata kepala sekolah, dia itu pendekatan dengan siswanya seperti itu. Dekat gitu ya. Jadi itu diviralkan seolah bukan gurauan kan. Saya peringatkan hal seperti itu jangan sampai terjadi,” kata Gatot.

Klarifikasi yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan Jawa Tengah dilakukan pada Sabtu (10/11/2018). Gatot beralasan klarifikasi itu dilakukan melalui telepon karena kegiatan belajar-mengajar memang tengah libur.

“Sudah diklarifikasi semuanya. Guru itu memang sembrono seperti itu. Sering bermain dengan anak seperti itu. Sering bermain dengan anak," ujar Gatot.

Ketika ditanya soal guru yang tampak takut dalam video itu, Gatot menyebut guru itu sebenarnya tidak ketakutan, sebab setelah itu mereka langsung melanjutkan kegiatan belajar mengajar seperti biasa.

"Enggak, enggak [ketakutan]. Setelah itu kan malah mereka duduk kan, belajar lagi kan,” jelas Gatot.

Kepala SMK NU 03 Kaliwungu Kendal Muhaidin telah memberikan klarifikasi melalui keterangan tertulis. Peristiwa itu terjadi pada Jumat (9/11/2018) jelang berakhirnya jam istirahat.

Saat itu, seorang guru yang bernama Joko meminta anak-anak untuk mengaku siapa yang melempar kertas di dalam kelas hingga mengenai dirinya.

“Tetapi justru beberapa anak maju ke depan kelas untuk bercanda dengan harapan agar Pak Joko tidak marah-marah karena pada dasarnya Pak Joko adalah guru yang suka bercanda dengan anak-anak pada saat pembelajaran,” kata Muhaidin melalui keterangan tertulis pada Minggu (11/11/2018).

Dalam video yang beredar, Joko tampak ketakutan saat dikepung murid-muridnya. Ia memegang buku di depan dadanya. Murid-murid sekitar 4-5 orang itu kemudian mendorong Joko. Ia melawan dengan mengayun-ayunkan tanggannya dan menendang ke arah siswa sampai sepatunya terlepas.

Baca juga artikel terkait PERUNDUNGAN atau tulisan lainnya dari Felix Nathaniel

tirto.id - Pendidikan
Reporter: Felix Nathaniel
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Dipna Videlia Putsanra