Menuju konten utama

Audisi Menyanyi di TV Tampilkan Bullying, KPI Diminta Tindak Tegas

KPAI meminta agar KPI menindak tegas acara audisi-audisi yang menampilkan bully.

Audisi Menyanyi di TV Tampilkan Bullying, KPI Diminta Tindak Tegas
Ilustrasi bullying. FOTO/iStock

tirto.id - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) meminta Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) menindak tegas acara audisi menyanyi yang menampilkan bullying atau perundungan dalam siarannya. Audisi yang dimaksud menampilkan salah satu kontestan yang, menurut KPAI, di-bully karena penampilannya.

"Melihat proses audisi ini sungguh miris dan sangat disayangkan. Bully terhadap anak karena penampilannya dan dilihat oleh jutaan pemirsa merupakan pelanggaran. KPI harus menindak tegas," kata Ketua KPAI, Susanto melalui keterangan tertulis yang diterima Tirto, Minggu (22/7/2018).

Pernyataan Susanto tersebut merujuk pada potongan video audisi menyanyi yang diselenggarakan salah satu stasiun televisi di Tanah Air. Dalam video yang beredar, tampak seorang kontestan perempuan yang belum jadi menyanyi karena dikomentari soal penampilan oleh para juri.

Juri yang tampak dalam video tersebut yaitu penyanyi dangdut Iis Dahlia, Beniqno Aquino, dan Tri Utami. Kontestan perempuan itu diminta untuk memperbaiki penampilan sebelum menyanyi. Sebab, tampak dalam video, anak itu dianggap tidak memakai riasan dan pakaian yang pantas untuk tampil di sebuah audisi.

KPAI meminta agar KPI menindak tegas acara audisi-audisi yang menampilkan bully. Selain itu KPAI juga meminta manajemen mengevaluasi proses audisi yang mempertunjukkan bully terhadap anak.

"Karena hal ini [bully] bisa berdampak bagi anak yang bersangkutan dan rentan ditiru oleh anak dalam kesehariannya," kata Susanto.

KPAI menilai, pengembangan bakat anak di dunia seni dan hiburan penting, namun perilaku bully, merendahkan, melemahkan, dan memojokkan tak boleh ditoleransi.

Baca juga artikel terkait PERUNDUNGAN atau tulisan lainnya dari Dipna Videlia Putsanra

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Dipna Videlia Putsanra