tirto.id - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi berharap Majelis Ulama Indonesia (MUI) melihat persoalan secara lebih komprehensif dalam mempertimbangkan wacana fatwa haram untuk game PUBG.
"Kita harus lihatnya secara komprehensif. Termasuk dengan melihat bagaimana perkembangan olahraga digital [e-Sport], juga prospek dari sisi prestasinya," kata Nahrawi di kantor Kemenpora, Jakarta Selatan, Jumat (22/3/2019).
Dia menambahkan, para operator maupun atlet e-Sport juga perlu memberikan sumbangan referensi untuk MUI dalam mengkaji dampak game PUBG.
"Ini kesempatan bagi operator, pengelola, atau pihak-pihak yang selama ini menggeluti e-Sport, terutama [game] PUBG. Ini bisa memberikan referensi kepada MUI," kata Nahrawi.
Meskipun berharap fatwa dikeluarkan dengan pertimbangan komprehensif, Nahrawi mengaku tidak mempermasalahkan jika MUI memiliki perspektif berbeda dengan pegiat e-Sport dalam menilai game PUBG.
"Sisi apa yang dikhawatirkan dengan [game] PUBG? Apakah di sana karena ada dialog atau karena permainan-permainan yang cenderung mengarah ke sikap-sikap tertentu atau seperti apa?" Kata dia.
Nahrawi melanjutkan, "Mungkin dari sisi etik, hukum, dan moral bisa saja MUI punya cara pandang sendiri."
Dia mengatakan masih menunggu keputusan yang akan dikeluarkan oleh MUI terkait fatwa untuk game PUBG.
"Kalau dari sisi hukum, moral tentu kami akan menunggu seperti apa [hasil kajian MUI]," ujar dia.
Wacana fatwa haram game PUBG muncul usai tragedi teror penembakan ke puluhan jamaah dua masjid di Selandia Baru. MUI berencana melakukan kajian terhadap game itu untuk mempelajari dampaknya yang diduga memicu kekerasan.
Penulis: Alfian Putra Abdi
Editor: Addi M Idhom