tirto.id -
"Dana kampanye Pilpres sebagian besarnya memang menjadi tanggungjawab capres/cawapres," kata Suhud kepada Tirto melalui pesan Whatsapp, Rabu (24/10/2018).
Lebih lanjut, Suhud menyatakan, "masing-masing partai mengupayakan secara mandiri dana kampanye di lingkup masing-masing partai."
Suhud pun menyatakan, untuk partainya, dana kampanye pilpres disatukan dengan dana kampanye Pileg 2019. Sebab, menurutnya, "kampanye dilakukan secara simultan antara mengkampanyekan capres/cawapres dengan kampanye calon legislatif."
Meskipun begitu, Suhud memastikan partainya bakal tetap solid mendukung Prabowo-Sandiaga di Pilpres 2019 mendatang.
"PKS sudah berkomitmen memenangkan pasangan Prabowo-Sandi di Pilpres 2019," kata Suhud.
Dari draf laporan dana kampanye awal Prabowo-Sandiaga yang kami terima, disebutkan dana masuk awal sebesar Rp31,7 miliar yang bersumber dari sumbangan paslon, perseorangan, gabungan parpol, dan kelompok lainnya.
Namun, dalam rincian gabungan parpol, hanya tertulis sumbangan dari Gerindra sebesar Rp1.389.942.500 atau 4,38% dari keseluruhan dana masuk. Sementara, PKS, PAN dan Demokrat sebagai partai pengusung paslon nomor urut 02 ini belum menyumbang.
Terkait hal ini, Gerindra tak mempersoalkan partai pengusung lainnya belum menyumbang dana kampanye untuk pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
"Ya kami enggak tahu kondisi masing-masing partai lah. Kami sih enggak akan bebani. Kalau memang ada sumbangan ya, terimakasih," kata Ketua DPP Gerindra, Habiburokhman kepada Tirto, Rabu (24/10/2018).
Penulis: M. Ahsan Ridhoi
Editor: Maya Saputri