Menuju konten utama

Soal Aksi Teror Mabes Polri, Jokowi Minta Warga Tenang dan Waspada

Presiden Jokowi meminta kepada masyarakat untuk tenang dan waspada setelah insiden teror di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (30/3/2021).

Soal Aksi Teror Mabes Polri, Jokowi Minta Warga Tenang dan Waspada
Presiden Joko Widodo. foto/Laily Rachev/Biro Setpres.

tirto.id - Presiden Jokowi meminta kepada masyarakat untuk tenang dan waspada setelah insiden teror di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (30/3/2021). Ia mengajak masyarakat untuk melawan terorisme.

"Terkait terjadinya aksi terorisme kemarin sore di Mabes Polri, saya minta kepada seluruh masyarakat di seluruh tanah air agar semuanya tetap tenang tapi juga waspada dan menjaga persatuan dan kita semuanya bersatu melawan terorisme," kata Jokowi saat meresmikan tol Serpong-Cinere di Tangerang Selatan, Banten, Kamis (1/4/2021).

Jokowi pun mengaku sudah memerintahkan aparat pemerintahan dari Kapolri, Panglima TNI dan BIN untuk meningkatkan kewaspadaan usai aksi teror di Mabes Polri. Ia pun kembali mengingatkan tidak ada ruang untuk terorisme di Indonesia.

"Saya juga telah memerintahkan kepada Kapolri Panglima TNI dan kepala BIN untuk meningkatkan kewaspadaan. Saya tegaskan sekali lagi tidak ada tempat bagi terorisme di Tanah Air," kata Jokowi.

Aksi teror kembali terjadi di Indonesia setelah peristiwa bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, Minggu (28/3/2021). Kali ini aksi teror menyasar kantor Mabes Polri, Jakarta, Rabu (30/3/2021). Teror tersebut dilakukan oleh ZA, seorang perempuan berusia 25 tahun, dengan menggunakan senjata pada pukul 16.30 WIB.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan, kejadian berawal ketika ZA menanyakan kantor pos di dalam markas kepolisian. Polisi di pos mengarahkan ZA ke kantor pos, tetapi justru menyerang petugas.

“(Terduga pelaku) melakukan enam kali tembakan. Dua tembakan ke anggota di dalam pos, dua kali yang ada di luar, dan menembak lagi kepada anggota yang ada di belakangnya,” jelas Sigit. Akibatnya, polisi menembak perempuan itu guna menghentikan aksinya.

Sigit mengatakan, aksi teror yang dilakukan ZA adalah aksi teror lone wolf. Perempuan yang tinggal di Ciracas ini pun diduga berkaitan dengan kelompok teror yang berbaiat dengan ISIS.

“Yang bersangkutan adalah tersangka atau pelaku lone wolf (seorang diri), yang berideologi radikal ISIS, dibuktikan dengan unggahan yang bersangkutan di sosial media,” terang Sigit. Terakhir kali ia mengunggah di Instagram sekitar 21 jam yang lalu, ada gambar bendera ISIS dan kalimat perihal jihad.

Baca juga artikel terkait TEROR MABES POLRI atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Maya Saputri