tirto.id - Grup band Slank akan menyambangi daerah-daerah terdepan Indonesia seperti Kabupaten Singkawang, Kalimantan Barat pada 15 Mei, dan Atambua, Nusa Tenggara Timur pada 31 Mei 2016. Kedatangan Slank diinisiasi oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) bekerjasama dengan PT Telkom.
"Slank punya pesan yang kuat yang tertuang dalam lagu-lagunya. Di perbatasan ada tiga hal pokok yang digarisbawahi yakni masalah narkoba, terorisme dan perdagangan manusia," ujar Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Marwan Jafar usai konferensi pers di Jakarta, Selasa, (10/05/2016).
Undangan Marwan kepada Slank disampaikannya secara langsung saat ia berkunjung ke markas Slank di Gang Potlot, Jakarta Selatan. Ia berpendapat, Slank dapat mengantarkan pesan-pesan moral positif bagi masyarakat daerah perbatasan.
"Hal ini sejalan dengan Nawa Cita ketiga, pembangunan Indonesia dimulai dari pinggiran," tambah dia
Marwan mengharapkan, kerja sama antara pihaknya dan Slank dapat berkesinambungan sekaligus menggugah kebudayaan di daerah perbatasan.
"Tidak hanya di dua daerah tersebut, ke depan akan melakukan konser di daerah perbatasan lain di Tanah Air," cetus dia.
Vokalis Slank Akhadi Wira Satriaji, atau yang akrab dipanggil Kaka menyampaikan, Slank akan menyebarkan virus-virus nasionalisme dan seruan anti narkoba dan terorisme ke perbatasan.
"Saya dengar ada kebimbangan di daerah perbatasan, antara mereka (penduduk setempat) memilih negara sendiri atau negara tetangga. Jadi semangat ini yang terus digelorakan, Indonesia itu lebih keren dari negara tetangga," ujarnya.
Di sisi lain, pendiri Slank yang juga adalah sepupu Kaka, Bimo Setiawan Almachzumi menyatakan, Slank sangat menantikan konsernya di perbatasan nanti.
"Biasanya anak-anak muda yang sudah mendengar lagu Slank lebih menghargai orang lain dan mempunyai pikiran terbuka. Kami sangat bersemangat sekali," pungkas penggebuk drum yang biasa disapa Bimbim itu. (ANT)
Penulis: Putu Agung Nara Indra
Editor: Putu Agung Nara Indra