tirto.id - Perang Rusia dan Ukraina masih terus berlangsung sampai hari ini, Kamis, 10 November 2022. Dalam berita terbaru, Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu memerintahkan pasukan untuk meninggalkan Kota Kherson, satu-satunya ibu kota regional yang direbut Rusia dari Ukraina sejak perang dimulai.
The Guardian memberitakan, Jenderal Rusia Sergey Surovikin yang menjadi komando perang secara keseluruhan mengatakan langkah itu sebagai “keputusan yang sangat sulit”.
“Keputusan untuk bertahan di tepi kiri Dnieper tidak mudah, pada saat yang sama kami akan menyelamatkan nyawa militer kami,” kata Surovikin.
Sementara itu, penasihat senior presiden Ukraina, Mykhailo Podolyak merespons langkah militer Rusia itu dengan mengatakan: “Sampai bendera Ukraina berkibar di atas Kherson, tidak masuk akal untuk membicarakan penarikan Rusia.”
Berita Perang Rusia dan Ukraina Hari ke-260
Kantor berita Rusia, TASS melaporkan, menurut juru bicara milisi Republik Rakyat Lugansk (LPR), militer Ukraina menderita sekitar 50 korban dalam bentrokan dengan pasukannya.
Juru bicara itu mengatakan, pada hari terakhir, pejuang milisi rakyat LPR juga menghancurkan empat pengangkut personel lapis baja Ukraina, dua kendaraan udara tak berawak dan 15 kendaraan bermotor khusus.
Jenderal Angkatan Darat AS, Mark Milley mengklaim, sebanyak 40 ribu warga sipil Ukraina dan lebih dari 100 ribu tentara Rusia tewas atau terluka dalam perang. “Hal yang sama mungkin terjadi di pihak Ukraina,” tambah Milley.
Seperti dikutip AP News, Milley menambahkan, pengumuman mundurnya Rusia dari Kherson dapat memberi kesempatan bagi kedua negara untuk merundingkan perdamaian.
Menurut perwira militer AS ini, Rusia telah mengumpulkan 20 ribu sampai 30 ribu tentara di Kherson. Oleh sebab itu, penarikan pasukan secara penuh mungkin bisa memakan waktu beberapa minggu.
“Saya percaya mereka [Rusia] melakukannya untuk mempertahankan kekuatan serta membangun kembali garis pertahanan di selatan sungai (Dnieper), tetapi itu masih harus dilihat,” katanya.
Milley kemudian mengambil contoh akhir Perang Dunia I, di mana Rusia dan Ukraina harus mencapai “pengakuan bersama” bahwa kemenangan militer tidak dapat dicapai melalui cara militer. Untuk itu, harus memakai cara lain.
Editor: Iswara N Raditya