tirto.id - Perang antara Rusia dan Ukraina masih terus berkecamuk sampai hari ini, Rabu, 29 Juni 2022 atau sudah memasuki hari ke 126. Berdasarkan berita terbaru, Rusia kembali melancarkan serangan di Kharkiv, yang dikenal sebagai kota terbesar kedua di Ukraina.
Al Jazeera melaporkan, Rusia kembali meluncurkan serangan rudal di kota pelabuhan Mykolaiv pada Rabu pagi. Serangan itu menewaskan tiga orang dan melukai lima orang. Hal itu disampaikan pihak berwenang setempat sehari setelah serangan menewaskan tiga orang, termasuk seorang gadis enam tahun di dekat Ochakiv.
Di sisi lain, kata kementerian pertahanan Inggris, ada kemungkinan rudal Rusia menghantam pusat perbelanjaan yang ramai di Kremenchuk yang mengakibatkan sedikitnya 18 orang ditujukan untuk target terdekat.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin adalah seorang "teroris". Zelenskyy menyerukan agar Rusia dikeluarkan dari PBB.
Referendum untuk wilayah Donetsk yang sebagian besar diduduki Rusia akan diadakan pada 11 September. Hal itu disampaikan penasihat walikota Mariupol.
Berita Terbaru Perang Rusia dan Ukraina
Seperti dilaporkan The Guardian, Rusia kembali menembaki Kharkiv. Itu adalah kota terbesar kedua di Ukraina.
Menurut Gubernur regional, serangan Rusia itu menghantam gedung-gedung apartemen dan sebuah sekolah dasar. Setidaknya, penembakan itu menewaskan lima orang dan melukai 22 orang, termasuk anak-anak.
Pejabat Rusia di wilayah Kherson Ukraina mengatakan pasukan keamanan Rusia telah menahan walikota Kherson Ihor Kolykhayev pada hari Selasa karena menolak perintah Moskow. Namun, keterangan berbeda dilaporkan oleh seorang pejabat lokal Kherson. Menurut dia, walikota bukan ditahan, tetapi diculik, demikian Reuters melaporkan.
“Saya dapat mengonfirmasi bahwa Kolykhayev ditahan oleh kantor komandan (polisi militer),” kata Ekaterina Gubareva, wakil kepala wilayah Kherson yang ditunjuk Rusia di aplikasi pesan Telegram.
Akan tetapi, laporan tersebut tidak dapat segera diverifikasi secara independen dan tidak ada konfirmasi resmi dari pihak berwenang Ukraina. Di sisi lain, pasukan Ukraina masih berupaya mempertahankan garis melawan Rusia di timur kota Lysychansk.
Menurut Gubernur provinsi Luhansk, pasukan Ukraina sedang mengulur waktu menunggu kedatangan senjata barat dan mempersiapkan benteng.
Di sisi lain, tentara Rusia pada Selasa mengklaim telah menyerang depot senjata terdekat dan ledakannya memicu kobaran api di pusat perbelanjaan, yang menurut Moskow "tidak beroperasi" pada saat itu.
Editor: Iswara N Raditya