tirto.id - Kondisi Gunung Merapi hari ini, Selasa, 26 Juli 2022 berdasarkan periode pengamatan pukul 06.00-12.00 WIB mengalami 14 kali gempa guguran, 1 kali gempa hembusan dan 2 kali gempa hybrid/fase banyak.
Seperti dilaporkan laman resmi magma.esdm.go.id, sampai saat ini masyarakat masih diminta agar tidak melakukan kegiatan apa pun di daerah potensi bahaya.
Sebab, gunung api yang terletak di perbatasan Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) itu masih berstatus Siaga Level III.
Aktivitas Gunung Merapi
Gunung Api Merapi terletak di Kab/Kota Sleman, Magelang, Boyolali, Klaten, Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah dengan posisi geografis di Latitude -7.542°LU, Longitude 110.442°BT dan memiliki ketinggian 2968 mdpl.
Pengamatan Visual
Gunung api terlihat jelas. Teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas tipis hingga sedang tinggi sekitar 50-75 meter dari puncak. Cuaca cerah hingga berawan, angin lemah hingga sedang ke arah timur dan barat.
Keterangan Lainnya
Terdengar suara guguran 2 kali dari Pos Babadan dengan intensitas suara sedang
Klimatologi
Cuaca cerah hingga berawan, angin lemah hingga sedang ke arah timur dan barat. Suhu udara sekitar 20-25°C. Kelembaban 56-68%. Tekanan udara 627-687 mmHg.
Pengamatan Kegempaan
- 14 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-12 mm dan lama gempa 17.5 detik.
- 1 kali gempa hembusan dengan amplitudo 3 mm, dan lama gempa 20.8 detik.
- 2 kali gempa hybrid/fase banyak dengan amplitudo 3-5 mm, S-P 0.4-0.6 detik dan lama gempa 6.9-7.1 detik.
Rekomendasi
1. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
2. Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apa pun di daerah potensi bahaya.
3. Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar G. Merapi.
4. Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.
Editor: Iswara N Raditya