tirto.id - Novel Teluk Alaska adalah novel karya Eka Aryani yang diterbitkan pertama kali pada tahun 2019 oleh Coconut Books.
Penulis Eka Aryani telah membuktikan karyanya dengan memperoleh penghargaan dari Ikatan Penerbit Indonesia untuk kategori Book of the Year.
Beberapa novel karya Eka Aryani lainnya, yaitu My Protective Billionaire dan Ketika Hujan Menangis.
Tidak jarang novel karya Eka Aryani mendapat perhatian dari pembaca, terutama novel berjudul Teluk Alaska.
Tebal novel Teluk Alaska sebanyak 407 halaman. Atas antusiasme dari pembaca, novel Teluk Alaska mendapat predikat novel best seller tahun 2019.
Tidak hanya itu, novel ini juga dilirik oleh rumah produksi film MD Entertainment dan diangkat sebagai serial yang dibintangi oleh Syifa Hadju, Devano Danendra, dan Taha Tolu.
Serial ini terdiri dari delapan episode dan ditayangkan di WeTV. Berdasarkan IMDb,Teluk Alaska memperoleh rating sebesar 7.9 per 10.
Alur cerita serial ini berkisah tentang karakter Ana yang dikejutkan dengan kehadiran seorang murid baru bernama Alister, yang diyakini adalah teman masa kecilnya.
Tapi kali ini, Alister tidak sehangat yang dia ingat. Meski begitu, Ana bertekad untuk mencari tahu apakah Alister yang ditemuinya hari ini sama dengan Alister lamanya. Lantas, bagaimana sinopsis novel Teluk Alaska?
Sinopsis Novel Teluk Alaska
Alkisah ada seorang gadis pendiam bernama Anastasia Mhysa. Atas sikapnya itu, bahkan Anastasia tidak memiliki kawan. Ia hanya bercerita di buku diary berwarna pink yang selalu menemaninya kemana pun.
Tanpa diketahui oleh seorang pun, sebenarnya Anastasia juga memiliki buku lainnya. Buku ini sangatlah rahasia karena berisi semua rahasia milik Anastasia.
Kehidupan gadis ini tidaklah mudah, ia selalu mendapat perundungan dari Tasya dan Cindi. Namun, akhirnya Bulan datang sebagai peneman untuk Anastasia.
Kehadiran Bulan membuat Anastasia lebih ceria daripada sebelumnya. Hingga suatu hari, Anastasia bertemu dengan seorang teman masa kecil bernama Alister.
Belum terlalu yakin kalau ia adalah teman masa kecil Anastasia, karena Alister memiliki sifat yang jauh berbeda dengan sifatnya yang dulu.
Alister yang ia temui saat ini memiliki sikap yang kasar dan perundung. Dari sini, Anastasia pun memutuskan untuk mencari tahu tentang Alister.
Anastasia mengikuti Alister sepulang sekolah. Tanpa disangka, ternyata Alister pergi menuju ke makam ayahnya sambil menangis.
Melalui peristiwa ini, Anastasia baru menyadari kalau Alister sebenarnya sosok yang rapuh. Lantas, apakah Alister adalah teman masa kecil Anastasia?
Kekurangan dan kelebihan novel Teluk Alaska
Novel karangan Eka Aryani, rupanya menyimpan kelebihan dan kekurangan di mata pembacanya. Dikutip dari laman Gramedia.com, dalam novel ini Eka mampu menggunakan gaya bahasa yang tepat.
Apalagi ketika mendeskripsikan perubahan sikap Alister yang tadinya sering merundung dan bersikap kasar kepada Anastasia menjadi orang yang bersahabat.
Tidak sedikit pembaca yang ikut jatuh cinta kepada dua tokoh utama pada novel Teluk Alska. Meski cukup sederhana, tapi Eka mampu mengemas alur cerita dengan baik.
Ditambah lagi, ada bumbu-bumbu kelucuan dan romantis yang sanggup membuat pembaca berdebar-debar. Kendati begitu, sebenarnya konflik pada novel ini masih bisa dibuat lebih kompleks lagi.
Meski memang penulis sudah membuat kompleksitas dari segi perasaan dan individual dua tokoh utamanya, tapi dari tokoh pendukung lainnya tidak begitu dijelaskan.
Hubungan ayah dan anak dari sisi Alister sebenarnya juga sangat menarik untuk lebih dikembangkan lagi.
Penulis: Ega Krisnawati
Editor: Dhita Koesno