tirto.id - Serial televisi India, Ishq Mein Marjawan episode 67 tayang di ANTV Kamis (26/9/2019) pukul 12.30 WIB. Pada episode kali ini, Arohi kembali menyamar menjadi fisioterapi yang akan menangani ibunda Deep. Arohi ingin membalas dendamnya pada Deep setelah percobaan pertamanya gagal.
Arohi melempar tombak tepat berada di samping Abimanyu. Arohi marah padanya karena ia membantu Deep untuk berlatih bela diri setelah Arohi menyerang Deep. Dengan nada dingin, Abimanyu mengatakan Arohi harus bisa mengelola emosi dan psikologinya. Abimanyu datang ke Deep tidak untuk mengkhianati apa yang telah direncanakan Arohi.
Di rumahnya, Tara terlihat membawa makanan dan buah-buahan menuju kamar mertuanya, ibunda Deep. Ibu Deep terluka di bagian leher dan pelipis mata saat Arohi mencoba balas dendam pada Deep. Ibu memuji perhatian Tara karena telah menyiapkan obat, makanan, dan merawatnya. Tara bersimpuh di samping ibu Deep, ibu terlihat mengelus kepalanya.
Di kamarnya, Deep memegangi lengannya yang memar. Deep masih tak mengetahui siapa yang menyerangnya malam itu, Deep masih terbayang dengan kejadian tersebut. Tara terlihat masuk kamar dan memegang pundak Deep.
"Ini kopi untukmu," ucap Tara pada Deep.
Tara kembali mendekati Deep dan meminta kain yang di lengan Deep. Tara ingin mengobati luka memar itu.
"Sini, aku istrimu," ucap Tara pada Deep.
"Tidak, aku bisa sendiri," ucap Deep dengan masih terus memegangi lengannya.
Tara terus membujuk Deep agar bisa merawatnya. Deep ingat pesan ibunya ia harus menjaga dan mendukung Tara. Sesaat kemudian, Deep memberikan kain tersebut pada Tara. Perlahan Tara membalurkan balsem ke pundak Deep, tangan Tara terus menurun dan Tara memeluk Deep dari belakang. Deep segera saja berbalik badan mengambil baju dan meninggalkan Tara di kamar.
Di tempat Abimanyu, Arohi terlihat menyusun strategi kembali untuk balas dendam dengan Deep. Ia menyamar menjadi seorang pelayan dengan ikat kepala berwarna merah. Abimanyu berkomentar itu masih sangat identik dengannya, tubuhnya pun terlihat tubuh perempuan.
Arohi kembali masuk dan berganti pakaian. Arohi memakai sari berwarna hijau. Namun Abimanyu kembali mengomentarinya karena pakaian tersebut membahayakan tubuhnya. Arohi berganti memakai cadar, tetapi Abimanyu melarangnya karena ia tak bisa bebas bergerak.
Arohi memakai kacamata dengan rambut terurai. Ia mendekati Abimanyu, Arohi menanyakan sebuah alamat.
"Aku tak tahu alamat itu," ucap Abimanyu.
"Jika kau menunjukkan alamat itu, aku akan membantumu perang," ucap Arohi.
Abimanyu terkejut dengan jawaban itu, ia mengamati perempuan yang sedang berdiri di depannya.
"Arohi," ujar Abimanyu agak ragu.
"Apakah dengan begini identitasku sudah tak terlihat?" tanya Arohi pada Abimanyu. Abimanyu memepersilakan Arohi menyamar ke rumah Deep dengan pakaian tersebut.
Di kamarnya, Arohi berdandan seperti penyamarannya di depan Abimanyu tadi, memakai kacamata dan mengincir dua rambutnya.
Saat Deep berbincang dengan Tara di depan pintu, tiba tiba ibu berteriak memanggilnya. Deep segera menuju kamar dan bertanya tentang apa yang terjadi. Ibu menjelaskan saat ia memegang gelas tiba-tiba saja gelas tersebut jatuh dan pecah.
Deep menjelaskan ia memanggil fisioterapi untuk ibu. Abiamanyu yang sedang di rumah Deep membukakakn pintu untuk fisioterapi tersebut.
Di belakang fisioterapi, Arohi datang. Arohi memukul leher bagian belakang fisioterapi yang sudah dipesan oleh Deep. Abimanyu memepersilakan Arohi masuk, karena Abimanyu mengetahui rencana Arohi.
"Tunggu disini," pinta Abimanyu pada Arohi.
Arohi mendekati foto Tara yang berada di ruang tamu. Sesaat kemudian Tara datang dan memperkenalkan diri, disusul dengan Deep dan Abimanyu. Arohi berbalik arah, ia tersenyum, di hadapannya ada Deep dan Abimanyu.
Deep mengamati fisioterapi tersebut, Deep tak asing dengan wajah tersebut. Dalam hati, Deep berkata perempuan itu seperti Arohi.
Penulis: Sarah Rahma Agustin
Editor: Dipna Videlia Putsanra