tirto.id - Episode 44 drama India Silsila tayang di ANTV Rabu (25/9/2019) pukul 10.30 WIB. Dalam episode ini, Mauli dan Kunal bertemu di Gujarat, lokasi terjadinya gempa bumi. Mereka membantu korban bencana. Selain itu, ibu Ishan datang untuk bertemu Mauli, tetapi Ishan menjelaskan Mauli sedang bertugas di Gujarat, Ishan juga menjelaskan Kunal berada di tempat yang sama.
Mauli bermimpi datang kembali ke rumah Kunal. Sesampainya di rumah, Mauli memanggil-manggil Kunal dan Pari, mereka berdua tak terlihat. Mauli terus berjalan menuju kamar Kunal, Kunal sedang berada di depan cermin memakai baju. Kunal terkejut dengan kemunculan Mauli di kamarnya. Kunal mendekatinya, Mauli melangkah ke luar kamar tetapi tangannya dipegang Kunal. Kunal dan Mauli berpelukan.
Ishan berada di samping Mauli yang tertidur sambil tersenyum. Mauli terbangun dan kaget saat Ishan tepat di depan wajahnya. Misthi yang baru saja bangun segera memeluk papanya.
Di dapur, Mauli memasak roti. Ia terlihat tergesa-gesa memasak hingga jarinya berdarah. Ia teringat mimpinya dan kebersamaanya dengan Kunal. Sesaat kemudian, Mauli mendapat telepon dari klinik telah terjadi bencana dan membutuhkan bantuannya.
Mauli mohon izin pada Ishan dan segera menyiapkan baju untuk ia bawa ke lokasi bencana. Nenek menemuinya di kamar dan melihat Mauli panik. Mauli menjelaskan ia segera ke lokasi.
"Aku adalah nenekmu, aku paham masalahmu," ujar nenek pada Mauli.
"Sepulang dari rumah Kunal, kau terlihat cemas. Cerita lah yang sebenarnya terjadi," lanjut nenek.
Mauli menampiknya. Nenek menasihati jika ingin melupakan Kunal maka ia tak boleh sering bertemu.
"Ah nenek jangan bicara seperti itu," jawab Mauli. Mauli meninggalkan nenek.
Di rumah, Pari memegangi foto ibunya di depan dewa. Ia bercerita ingin ayahnya dan bibi Mauli sering bertemu. Mauli sampai di lokasi bencana, ia membawa koper besar dan berjalan melewati lalu lalang korban bencana. Ia menemui ibu hamil yang sedang kontraksi. Mauli segera berlari menghampirinya.
"Tenang, tenang, bayimu baik baik saja," ujar Mauli pada perempuan tersebut. Mauli memanggil suster yang berada di dekatnya dan mencoba menenangkan pasien.
Para suster memegang kain putih untuk melingkari Mauli dan pasien. Setelah beberapa saat, terdengar jeritan bayi. Mauli menggendong bayi tersebut, bayi tersebut berwarna biru. Ibunya meminta Mauli untuk menyelamatkan anaknya jika memang ada bahaya.
"Tolong selamatkan anak itu dokter," pinta pasien pada Mauli.
Mauli terus berteriak mencari dokter spesialis anak. Seseorang menepuk pundak Mauli dari belakang. Kunal menggendong bayi tersebut dan membawanya. Mauli kembali menenangkan pasiennya. Sesaat kemudian Kunal kembali membawa bayi tersebut dan memberikannya kepada sang ayah.
Kunal memberikan selamat pada Mauli dan mengulurkan tangan untuk bersalaman, tetapi Mauli pergi meninggalkan Kunal. Mauli teringat mimpinya tadi malam.
Di rumah, Ishan menelepon ibunya dan menceritakan tentang Mauli, tunangannya. Ishan meminta ibu untuk datang. Sesaat kemudian, seseorang memegangi pundaknya, Ishan menoleh. Ibunya sudah berada di depannya. Ishan memeluk haru ibunya. Ibu Ishan menanyakan keberadaan Mauli. Ishan menjelaskan Mauli sedang bertugas di lokasi bencana.
Mauli membawa koper dan tumpukan baju di tangannya. Ia terus mencari tempat singgah di lokasi bencana tersebut. Barang-barang yang dibawa Mauli tiba-tiba terjatuh ke tanah. Kunal yang sedang memeriksa pasien mengetahui hal tersebut dan segera saja menolong Mauli.
"Sini ku bantu," ucap Kunal sembari memberesi barang-barang Mauli.
"Aku bisa merapikannya dan tak perlu pertolonganmu," ucap Mauli.
Ibu Ishan tampak kecewa karena Mauli tak bisa ia temui. Ibu Ishan cukup keberatan dengan hal tersebut karena sebentar lagi mereka akan menikah.
"Ibu, dia adalah dokter," jawab Ishan memeberi penjelasan pada ibunya.
"Ada gempa di Gujarat dan Mauli harus membantu di sana," lanjut Ishan.
Ibu mengaku kecewa karena tak bertemu Mauli, tetapi Ishan menjelaskan ibu bisa bertemu dengan keluarga Mauli, juga putrinya, Misthi.
Di rumah ibu menelepon Kunal dan menanyakan kabar Pari. Ibu juga meminta Kunal untuk meneleponnya dan memberikan kabar jika dirinya sedang punya waktu senggang. Kunal menjelaskan ia sedang berada di Gujarat, bertugas menangani korban bencana.
"Apakah kamu bersama Mauli di sana," tanya ibu pada Kunal.
Bersama ibunya, Ishan menelepon Mauli. Mauli terlihat marah karena ia sedang sibuk. Seketika Ishan menghentikan mobil yang dikendarainya dan meminta Mauli untuk tenang. Telepon Ishan terputus dengan Mauli. Sebelum Kunal menutup telepon, Kunal meminta ibu untuk menemui Pari karena ia masih bertugas.
"Dia bersama Kunal di lokasi bencana," ujar Ishan pada ibunya.
"Bersama mantan suaminya?" tanya ibu Ishan.
"Iya, mereka dokter," jawab Ishan.
"Ah aku tak memahaminya," jawab ibu Ishan.
Di lokasi bencana, Mauli didatangi oleh seorang pasien yang alergi obat. Pasien tersebut marah, tetapi Kunal mencoba memmberikan penjelasan Mauli adalah dokter profesional, Mauli bisa menanganinya.
Penulis: Sarah Rahma Agustin
Editor: Dipna Videlia Putsanra